KOMPAS.com - CEO Pfizer Albert Bourla pada Sabtu (22/1/2022) mengatakan suntikan booster Covid-19 setiap empat hingga lima bulan sekali adalah "skenario yang tidak baik".
Dilansir Reuters, dia berpendapat bahwa vaksin tahunan akan menjadi pendekatan yang lebih baik untuk memerangi virus.
Bourla mengatakan kepada publikasi Ibrani N12 News dalam sebuah wawancara eksklusif bahwa cara terbaik untuk memerangi Covid-19 adalah vaksin yang dapat diberikan setiap tahun,
bukan dengan booster yang diterima setiap beberapa bulan sekali.
Baca juga: Efek Samping Vaksin Booster: Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna
"Ini tidak akan menjadi skenario yang baik," katanya ketika ditanya tentang orang-orang yang mendapatkan suntikan booster setiap empat hingga lima bulan.
"Apa yang saya harapkan adalah bahwa kita akan memiliki vaksin yang bisa diterima setahun sekali," tambahnya.
"Setahun sekali. Ini lebih mudah meyakinkan orang untuk melakukannya. Lebih mudah diingat juga," lanjutnya.
"Jadi dari perspektif kesehatan masyarakat, ini adalah situasi yang ideal."
Baca juga: Spanyol Wajibkan Vaksin Booster untuk Turis Asing Mulai Februari
Di tengah lonjakan kasus, pemerintahan AS yang dipimpin Joe Biden mendorong orang Amerika untuk mendapatkan suntikan booster, di samping vaksinasi Covid-19 lengkap.
Pfizer meluncurkan vaksinnya pada akhir tahun 2020 dengan persetujuan darurat dan pada tahun 2021, Pfizer menjadi satu-satunya pembuat vaksin yang memenangkan persetujuan penuh FDA.
Pfizer juga merupakan satu-satunya perusahaan yang memiliki otorisasi untuk memberikan booster kepada mereka yang berusia 12 hingga 17 tahun untuk vaksin Covid-19.
Baca juga: Lengkap! Ini Daftar Lokasi dan Jadwal Vaksinasi Booster di Jakarta
Dalam wawancara tersebut, Bourla juga mengatakan Pfizer sedang mengerjakan vaksin yang dapat memerangi omicron.
"Saya tidak tahu apakah kami harus menggunakannya, tetapi kami sedang mengerjakan vaksinnya. Kami akan tahu apakah itu solusi terbaik hanya setelah kami melihat datanya," katanya.
"Kami tahu kami akan dapat memproduksi vaksin secara massal, jika perlu, karena kami sudah membangun infrastruktur untuk produksi," tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.