LONDON, KOMPAS.com - AstraZeneca pada Kamis (23/12/2021) mengatakan, dosis ketiga atau booster dari vaksin Covid-19 Vaxzevria secara signifikan meningkatkan kadar antibodi terhadap varian Omicron, dalam penelitian laboratorium.
"Vaxzevria (merek dagang vaksin AstraZeneca) secara signifikan meningkatkan tingkat antibodi terhadap varian Omicron SARS-CoV-2 (B.1.1.529) setelah booster dosis ketiga," kata perusahaan itu dalam pernyataan yang dikutip AFP.
"Vaksinasi booster dosis ketiga menetralkan varian Omicron ke tingkat yang secara umum mirip dengan yang diamati ... setelah dosis kedua terhadap varian Delta," katanya.
Baca juga: Sarah Gilbert Penemu Vaksin AstraZeneca: Pandemi Selanjutnya Lebih Mematikan dari Covid-19
Tingkat antibodi penawar juga lebih tinggi dengan suntikan booster vaksin AstraZeneca dibandingkan dengan individu yang sebelumnya pernah terinfeksi dan pulih secara alami dari Covid-19.
Studi tersebut dilakukan oleh peneliti dari University of Oxford, yang merupakan lembaga akademis yang membantu AstraZeneca mengembangkan vaksin corona tahun lalu.
Studi ini menganalisis sampel darah yang diambil dari individu yang terinfeksi Covid-19, orang-orang yang divaksinasi dengan dua dosis ditambah booster, dan orang-orang yang pernah terinfeksi Covid sebelumnya.
"Sangat menggembirakan melihat bahwa vaksin saat ini memiliki potensi untuk melindungi terhadap Omicron setelah booster dosis ketiga," kata profesor Universitas Oxford John Bell, salah satu peneliti studi.
"Hasil ini mendukung penggunaan booster dosis ketiga sebagai bagian dari strategi vaksin nasional, terutama untuk membatasi penyebaran varian-varian yang menjadi perhatian, termasuk Omicron."
Baca juga: Pemicu Pembekuan Darah dari Vaksin AstraZeneca Ditemukan, Begini Paparan Peneliti...
Ancaman varian Omicron yang sangat mudah menular semakin membayangi selama liburan akhir tahun, mendorong banyak negara meluncurkan pembatasan baru dan mendesak warga untuk divaksinasi.
Data terbaru menunjukkan, Omicron tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian sebelumnya, termasuk Delta, tetapi karena jumlah infeksi yang melonjak dapat membanjiri sistem kesehatan, para ilmuwan memperingatkan hal itu masih dapat menyebabkan lebih banyak kematian.
Baca juga: Orang yang Terinfeksi Omicron Risiko Rawat Inapnya 45 Persen Lebih Rendah daripada Delta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.