Kuleba menanggapi pernyataan pejabat Rusia yang menyampaikan bahwa Rusia tidak memiliki rencana untuk menyerang Ukraina lagi.
Dia menyebut, pernyataan itu adalah pernyataan yang menyesatkan.
"Pernyataan pejabat Rusia bahwa Rusia tidak memiliki rencana untuk menyerang Ukraina lagi tidak boleh menyesatkan masyarakat internasional," jelas Kuleba.
Pasalnya, fakta berbicara sendiri bahwa Rusia nyatanya terus memperkuat armada pasukan, tank, sistem artileri, unit udara dan angkatan laut di sepanjang perbatasan Ukraina dan di wilayah yang diduduki sementara Ukraina.
Dia menyebut, 54 batalyon kelompok taktis telah dikerahkan di dekat wilayah Ukraina.
Ini berarti lebih dari 106.000 tentara reguler terlatih, 1.500 tank, 3.600 kendaraan tempur lapis baja, dan 1.900 artileri siap meluncurkan operasi militer besar-besaran.
"Rusia mampu menempatkan lebih banyak pasukan dalam waktu yang sangat singkat atau secara harfiah dalam beberapa hari," kata Kuleba.
Belum lagi, pada Rabu (12/1/2022), menurut dia, Rusia telah kedapatan memutuskan untuk melakukan latihan militer lain di perbatasan Ukraina dengan sekitar 3000 prajurit berpartisipasi.
Baca juga: Pembicaraan AS-Rusia Buntu, Moskwa Langsung Gelar Latihan Militer Dekat Ukraina
"Yang sangat memprihatinkan adalah laporan bahwa Rusia juga membawa lebih dekat helikopter serangnya," jelas dia.
Kuleba berharap, AS, NATO, dan UE harus berusaha keras untuk memastikan bahwa Rusia mengurangi situasi atau ketegangan di sepanjang perbatasan, di bagian Donbas yang diduduki, dan termasuk di Crime.
Konsekuensi dari invasi baru Rusia ke Ukraina akan menghancurkan Eropa.
Ada kebutuhan penting untuk tindakan tegas untuk menghindari skenario terburuk.
"Komunitas internasional perlu mempercepat pekerjaan dalam menyiapkan paket tindakan yang komprehensif untuk mencegah Rusia dari agresi lebih lanjut. Ini termasuk tindakan politik, sanksi ekonomi yang sangat efektif terhadap Rusia, dan transfer peralatan militer defensif ke Angkatan Bersenjata Ukraina," kata dia.
Di jalur lain, Ukraina, Perancis, dan Jerman akan melanjutkan keterlibatan dengan Rusia untuk menghidupkan kembali dialog yang bermakna dalam Format Normandia dan Grup Kontak Trilateral.
"Kami siap untuk berdiskusi dengan Rusia semua masalah yang berkaitan dengan penyelesaian damai konflik baik di tingkat empat negara atau di tingkat bilateral, termasuk di tingkat presiden," terang Kuleba.
Baca juga: AS-Rusia Membuka Perundingan Panas tentang Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.