Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Badan Keamanan Terbesar Dunia Dimulai, Bahas Konflik Rusia-Ukraina

Kompas.com - 13/01/2022, 17:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WINA, KOMPAS.com - Dewan permanen badan keamanan terbesar di dunia, Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE), akan bertemu di Wina pada Kamis (13/1/2022), berharap untuk mendorong Rusia, Amerika Serikat, dan sekutu Eropanya menuju dialog guna meredakan krisis yang meningkat di perbatasan Ukraina.

Barat menuduh Moskwa mengerahkan tank, artileri, dan sekitar 100.000 tentara di perbatasan timur Ukraina yang dilanda perang dalam beberapa pekan terakhir. NATO menyebutnya sebagai persiapan invasi.

Namun, Moskwa bersikeras bahwa pengerahan militer itu merupakan tanggapan terhadap apa yang dilihatnya sebagai peningkatan kehadiran NATO dalam lingkup pengaruhnya. Rusia juga dengan keras menentang perluasan aliansi NATO.

Baca juga: Dialog AS-Rusia Bahas Konflik Ukraina Gagal Hasilkan Terobosan

Moskwa dan Washington menekankan perbedaan "fundamental" mereka tentang keamanan Eropa selama pembicaraan tegang di Jenewa dan Brussels minggu ini.

Amerika Serikat juga mengakui tidak ada terobosan yang diharapkan pada pertemuan OSCE di Wina pada Kamis (13/1/2022).

"Saya tidak berpikir akan ada hasil konkret minggu ini. Tujuan utama kami, pada prinsipnya, untuk membangun dialog," kata Michael Carpenter duta besar AS untuk OSCE, dikutip dari AFP.

"Tetapi ini bukan berarti tidak ada elemen dan area yang tidak dapat kami setujui," katanya kepada saluran TV independen Rusia, Dozhd.

Tantangannya, katanya, adalah untuk "menentukan dalam bentuk apa yang secara umum memungkinkan untuk memperdalam dialog tentang masalah ini dalam beberapa bulan atau bahkan satu tahun ke depan."

Timur bertemu Barat

OSCE, sebuah forum multilateral untuk diskusi Timur-Barat selama Perang Dingin, cocok untuk menjembatani hubungan yang rumit ini.

Pertemuan pada 13 Januari 2022 akan menjadi yang pertama tahun ini, dihadiri oleh 57 negara anggota.

Setelah presentasi pagi tentang prioritas tahun ini oleh kepresidenan Polandia yang baru, Sekretaris Jenderal Helga Schmitt akan mengadakan konferensi pers pada pukul 12.30 waktu setempat.

Baca juga: Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Ukraina Beri Penghormatan Terhadap Sosok Jenderal Hoegeng

Pembicaraan diperumit oleh situasi yang tidak jelas di Ukraina timur yang dikuasai pemberontak, di mana OSCE sejak 2014 dituntut untuk memastikan kesepakatan perdamaian dihormati.

Akan tetapi, hal itu gagal mengakhiri pertempuran di kawasan tersebut.Kondisi juga memburuk bagi pengamat OSCE di daerah-daerah yang dikendalikan oleh separatis pro-Rusia, sebuah situasi yang oleh duta besar AS disebut "sangat mengkhawatirkan".

"Misi pemantauan belum mencatat sesuatu yang aneh", kata Carpenter, sambil mengakui bahwa di perbatasan "kita tidak mungkin tahu apa yang sebenarnya terjadi".

Kepala NATO Jens Stoltenberg pada Rabu (12/1/2022) juga menyatakan keprihatinannya dengan mengatakan, risiko konflik adalah nyata dan mendesak Rusia untuk mengurangi ketegangan.

Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang, Termasuk Berebut Crimea?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com