Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Minta Rusia Kurangi Ketegangan di Wilayah Perbatasan

Kompas.com - 12/01/2022, 11:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KIEV, KOMPAS.com – Sidang Komisi Ukraina-NATO yang dilangsungkan di Brussel, Belgia dan pembicaraan delegasi Amerika Serikat (AS) dan Rusia di Jenewa, Swiss telah mengantar pada penyelenggaraan minggu diplomasi besar di Eropa saat ini.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, menyampaikan memang masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan yang komprehensif karena masih ada dua peristiwa penting lainnya yang akan diadakan, yakni pertemuan Dewan NATO-Rusia dan pertemuan Dewan Permanen Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE).

Namun, gambaran umum sudah terbentuk.

Baca juga: Dialog AS-Rusia Bahas Konflik Ukraina Gagal Hasilkan Terobosan

Menurut Kuleba, Federasi Rusia telah memulai pembicaraan tentang apa yang disebut sebagai "jaminan keamanan" untuk meningkatkan taruhan secara maksimal dengan membuat tuntutan yang sengaja tidak dapat diterima.

"Situasi tampak sangat sinis karena Rusia menuntut jaminan keamanan pada saat lebih dari 100.000 pasukannya mengacungkan senjata di perbatasan Ukraina," kata dia melalui pernyataan tertulis yang dikirim Kedutaan Besar Ukraina untuk Indonesia kepada Kompas.com, Rabu (12/1/2022).

Belum lagi, kata Kuleba, Rusia telah mencaplok Crime dan bertempur di Donbas.

Selain itu, layanan khusus Rusia disebut telah merusak keamanan di perbatasan Belarus dengan Polandia dan Lituania, serta pasokan gas sedang diubah menjadi instrumen kebijakan luar negeri.

Dia menegaskan, Rusia tidak memiliki suara dalam keanggotaan Ukraina di NATO.

Baca juga: AS-Rusia Membuka Perundingan Panas tentang Ukraina

"Baik Ukraina maupun mitra kami tidak akan pernah melewati garis merah ini. Perkumpulan Barat tidak akan setuju untuk memberi Rusia 'jaminan hukum' atas non-pembesaran Aliansi ke arah timur, karena ini akan menjadi kekalahan strategisnya," ungkap Menteri Luar Negeri Ukraina.

Selama beberapa minggu terakhir, Ukraina telah bekerja secara intensif dengan mitra mereka untuk mengkonsolidasikan prinsip diplomatik "tidak boleh ada keputusan di Ukraina tanpa Ukraina".

Inilah sinyal yang semestinya diterima dengan jelas oleh Rusia di Jenewa.

"AS tidak akan menyetujui keputusan apa pun tentang Ukraina tanpa Ukraina, tentang Eropa tanpa Eropa, tentang NATO tanpa NATO," katanya.

Ukraina saat ini akan terus bekerja secara intensif untuk memperkuat persatuan internasional dalam menghadapi ancaman yang datang.

"Ini adalah elemen kunci dalam strategi untuk melawan Rusia dan bagian dari paket kompleks untuk mencegah Rusia dari agresi lebih lanjut," tutur Kuleba.

Baca juga: AS dan Rusia Saling Lempar Ancaman Imbas Ketegangan di Ukraina

Kuleba menyatakan Ukraina kini berkomitmen memperjuangkan poin fundamental, yakni tidak peduli berapa lama diplomat Rusia akan terus "berputar-putar", titik awal menuju diskusi tentang jaminan keamanan di kawasan Euro-Atlantik harus dimulai dengan Rusia mengurangi ketegangan di perbatasan Ukraina dan menarik diri dari Donbas dan Crime.

"Saya senang mengamati bahwa upaya konsisten kami membuahkan hasil, yaitu pemahaman meningkat di antara mitra kami bahwa keamanan Euro-Atlantik tidak mungkin dilakukan sementara Ukraina dalam bahaya," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com