Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertemuan Badan Keamanan Terbesar Dunia Dimulai, Bahas Konflik Rusia-Ukraina

Barat menuduh Moskwa mengerahkan tank, artileri, dan sekitar 100.000 tentara di perbatasan timur Ukraina yang dilanda perang dalam beberapa pekan terakhir. NATO menyebutnya sebagai persiapan invasi.

Namun, Moskwa bersikeras bahwa pengerahan militer itu merupakan tanggapan terhadap apa yang dilihatnya sebagai peningkatan kehadiran NATO dalam lingkup pengaruhnya. Rusia juga dengan keras menentang perluasan aliansi NATO.

Moskwa dan Washington menekankan perbedaan "fundamental" mereka tentang keamanan Eropa selama pembicaraan tegang di Jenewa dan Brussels minggu ini.

Amerika Serikat juga mengakui tidak ada terobosan yang diharapkan pada pertemuan OSCE di Wina pada Kamis (13/1/2022).

"Saya tidak berpikir akan ada hasil konkret minggu ini. Tujuan utama kami, pada prinsipnya, untuk membangun dialog," kata Michael Carpenter duta besar AS untuk OSCE, dikutip dari AFP.

"Tetapi ini bukan berarti tidak ada elemen dan area yang tidak dapat kami setujui," katanya kepada saluran TV independen Rusia, Dozhd.

Tantangannya, katanya, adalah untuk "menentukan dalam bentuk apa yang secara umum memungkinkan untuk memperdalam dialog tentang masalah ini dalam beberapa bulan atau bahkan satu tahun ke depan."

Timur bertemu Barat

OSCE, sebuah forum multilateral untuk diskusi Timur-Barat selama Perang Dingin, cocok untuk menjembatani hubungan yang rumit ini.

Pertemuan pada 13 Januari 2022 akan menjadi yang pertama tahun ini, dihadiri oleh 57 negara anggota.

Setelah presentasi pagi tentang prioritas tahun ini oleh kepresidenan Polandia yang baru, Sekretaris Jenderal Helga Schmitt akan mengadakan konferensi pers pada pukul 12.30 waktu setempat.

Pembicaraan diperumit oleh situasi yang tidak jelas di Ukraina timur yang dikuasai pemberontak, di mana OSCE sejak 2014 dituntut untuk memastikan kesepakatan perdamaian dihormati.

Akan tetapi, hal itu gagal mengakhiri pertempuran di kawasan tersebut.Kondisi juga memburuk bagi pengamat OSCE di daerah-daerah yang dikendalikan oleh separatis pro-Rusia, sebuah situasi yang oleh duta besar AS disebut "sangat mengkhawatirkan".

"Misi pemantauan belum mencatat sesuatu yang aneh", kata Carpenter, sambil mengakui bahwa di perbatasan "kita tidak mungkin tahu apa yang sebenarnya terjadi".

Kepala NATO Jens Stoltenberg pada Rabu (12/1/2022) juga menyatakan keprihatinannya dengan mengatakan, risiko konflik adalah nyata dan mendesak Rusia untuk mengurangi ketegangan.

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/13/173100270/pertemuan-badan-keamanan-terbesar-dunia-dimulai-bahas-konflik-rusia

Terkini Lainnya

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke