Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembawa Acara TV Australia Sebut Novak Djokovic Pembohong dan Licik

Kompas.com - 12/01/2022, 19:40 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber NDTV

KOMPAS.com - Sebuah rekaman yang bocor menunjukkan dua pembawa acara TV Australia meledek Novak Djokovic selama percakapan pribadi.

Rekaman yang viral ini menampilkan Mike Amor dan Rebecca Maddern dari Seven News Melbourne.

Dilansir NDTV, keduanya terdengar menjelek-jelekkan Djokovic di luar siaran, menyebutnya sebagai "pembohong, bajingan licik".

Baca juga: Ketika Kasus Visa Novak Djokovic “Dimanfaatkan” oleh Kelompok Anti-Vaksin

Ini tampaknya mengacu pada bintang tenis Serbia yang membuat pernyataan palsu tentang riwayat perjalanannya sebelum tiba di Australia.

Dalam percakapan itu, terdengar presenter Seven News mengkritik Novak Djokovic saat duduk di studio.

Menurut Sky News, percakapan itu terjadi sesaat sebelum mereka menyajikan program berita stasiun pukul 6 sore.

"Apapun cara Anda melihatnya, Novak Djokovic adalah pembohong licik," kata Maddern.

"Dia mendapat alasan omong kosong dan kemudian jatuh karena kebohongannya sendiri. Itulah yang terjadi, benar, itulah yang terjadi," rekannya Mike Amor menanggapi.

Baca juga: Bebas Bermain di Australian Open, Novak Djokovic Masih Bisa Dideportasi

Video yang bocor ini telah membagi opini di media sosial. Beberapa marah pada presenter TV, dan yang lain menunjukkan bahwa percakapan pribadi antara dua orang seharusnya tidak dipublikasikan.

Menurut Daily Mail, Craig McPherson, Seven Network Director of News and Public Affairs, mengatakan bahwa penyelidikan telah diluncurkan untuk menemukan orang yang bertanggung jawab atas kebocoran video itu.

Rebecca Maddern pun telah meminta maaf kepada bosnya.

Bintang tenis Serbia Novak Djokovic menjadi pusat kontroversi setelah tiba di Australia pada 5 Januari.

Dia membawa pengecualian medis dari vaksinasi karena tes virus coronanya positif pada 16 Desember 2021.

Baca juga: Menang di Pengadilan, Novak Djokovic Dibebaskan dari Tahanan Imigrasi Australia

Setelah interogasi semalam di bandara Melbourne, petugas perbatasan memutuskan bahwa pengecualian itu tidak sah.

Mereka laku membatalkan visanya dan memindahkannya ke pusat penahanan sambil menunggu deportasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com