Beberapa dari mereka yang diwawancarai BBC terlihat gembira melihat pasukan militer datang dari Rusia dan negara-negara tetangga lainnya.
Mereka berharap kehadiran pasukan itu akan memulihkan ketertiban.
Seorang perempuan mengatakan kepada BBC bahwa pemerintah seharusnya bersikap lebih tegas sejak awal.
Baca juga: Akar Kerusuhan Kazakhstan: 30 Tahun Pemerintahan Otokratik dan Hasil Ekonomi yang Tidak Merata
"Jika mereka menghadirkan pasukan sejak awal, saya yakin kerusuhan ini tak akan terjadi," katanya.
"Barangkali mereka khawatir bakal dihujat, bahwa mereka menggunakan senjata. Tetapi Anda lihat sekarang apa yang akibat dari pendekatan yang ditempuh selama ini."
Namun di tengah kemarahan atas aksi kekerasan tersebut, ada juga simpati bagi para pengunjuk rasa.
Tidak sedikit para demonstran berasal dari kawasan pedesaan, di mana gajinya rendah dan kehidupan mereka sulit.
"Saya mengerti tuntutan para pengunjuk rasa," ujar seorang pria, juru masak berusia 22 tahun.
Baca juga: Kerusuhan Kazakhstan Bikin Harga Minyak Melonjak, Sementara Uranium Tak Begitu Terpengaruh
"Kita bisa melihat gaji kita tidak bertambah dan sebagian besar penduduk pontang-panting demi hidup.
"Tapi sekarang ini terjadi penjarahan dan pengrusakan, sehingga rakyat kebanyakan kini menderita. Itu harus dihentikan."
Warga Almaty saat ini menghadapi kekurangan makanan, karena berbagai supermarket besar tutup.
Toko yang buka hanya menerima uang tunai, tetapi sulit mencari tempat untuk menarik uang. Tidak ada internet dan bahkan mendapatkan taksi tampaknya terlalu berisiko.
Dengan akses internet dan telepon tidak berfungsi dengan baik, sulit mengetahui apa yang terjadi di luar kota.
Baca juga: Kerusuhan di Kazakhstan, Lebih dari 5.000 Orang Sudah Ditangkap
Ada berbagai macam rumor beredar di masyrakat dan tidak mungkin untuk memastikan kebenarannya.
Masyarakat Kazakhstan belum pernah melihat aksi protes sebesar ini. Ada kasus kerusuhan sebelumnya, tetapi sebagian besar terlokalisasi.