Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Hubungan AS dan China Tahun 2022 dan Risiko Eskalasi Konflik

Kompas.com - 10/01/2022, 14:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Editor

KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) dan China pada 2021 semakin terkunci dalam persaingan ekonomi dan geopolitik yang serius. Bahkan menjelang akhir tahun, AS menyerukan boikot diplomasi Olimpiade Musim Dingin di Bejing. Bagaimana prospek tahun depan?

Tahun 2021 ditandai dengan meningkatnya persaingan dan saling curiga antara dua negara adidaya dunia AS dan China, baik dalam bidang pertahanan, dipomasi maupun teknologi.

Baca juga: Pasukan AS Jadi Sumber Lonjakan Infeksi Covid-19 Jepang, Pangkalan Militer Dibatasi Ketat

Setelah Trump digantikan oleh Presiden Joe Biden, politik AS terhadap China memang banyak berubah, berbeda dengan pemerintahannya sebelumnya yang memang lantang tapi sering bersikap lunak.

Pemerintahan Joe Biden baru-baru ini menyerukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing yang akan dimulai bulan Februari mendatang.

Washington mengumumkan tidak akan ada pejabat pemerintahan yang menghadiri upacara pembukaan Olimpiade itu. Langkah AS segera diikuti oleh beberapa negara sekutunya.

Tentu saja China gusar dan berjanji bahwa langkah itu akan "dibayar mahal" oleh AS.

AS terutama memrotes tindakan keras China terhadap monoritas Muslim Uighur di wilayah Xinjinang dan pembungkaman pers dan gerakan demokrasi di Hong Kong.

Baca juga: Muncul 2 Kasus Omicron, China Uji 14 Juta Orang di Kota Tianjin

Tapi pemerintahan di Beijing tidak terlalu peduli dan justru meningkatkan represi terhadap para aktivis dan pengelola media independen di Hong Kong.

"Saya yakin ketegangan antara China dan AS akan berlanjut pada 2022, termasuk di bidang hak asasi manusia, geopolitik, dan keamanan," kata Wu Qiang, poengamat politik yang berbasis di Beijing.

AS dan beberapa negara barat mengumumkan tidak akan mengirim pejabat pemerintahan ke Olimpiade Beijing, Februari mendatang

AS dan beberapa negara barat mengumumkan tidak akan mengirim pejabat pemerintahan ke Olimpiade Beijing, Februari mendatang
GETTY IMAGES via DW AS dan beberapa negara barat mengumumkan tidak akan mengirim pejabat pemerintahan ke Olimpiade Beijing, Februari mendatang

Kemungkinan eskalasi konflik Taiwan?

Tahun lalu, AS sempat membuat marah Beijing karena mengirimkan delegasi anggota parlemen ke Taiwan.

Sekalipun kunjungan mereka bukan kunjungan resmi, namun para anggota delegasi secara demonstratif memberikan dukungan pada pemerintahan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.

Tapi pengamat politik dari Marshall Fund cabang Jerman Bonnie Glaser percaya, China tidak ingin ada eskalasi. Karena, Beijing sedang mempersiapkan acara besar Kongres Partai Komunis yang ke-20 akhir 2022 nanti.

"Risiko serangan di Taiwan sebelum Kongres Partai ke-20 pada musim gugur 2022 sangat rendah," kata Bonnie Glaser kepada DW.

"Xi Jinping tidak mungkin mengambil risiko seperti itu yang malah bisa membahayakan masa jabatan lima tahunnya yang ketiga," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com