Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taiwan Klaim China Kirim Hampir 1.000 Pesawat Militer ke Wilayah Udaranya pada 2021

Kompas.com - 26/12/2021, 21:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

TAIPEI, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan Taiwan dalam laporan akhir tahunnya melaporkan hampir 1.000 pesawat tempur dikirim China ke zona penyangga pertahanan udara Taiwan tahun ini.

Laporan itu juga mengeklaim bahwa armada militer Beijing terus melakukan latihan udara dan laut yang menargetkan pulau itu, serta pasukan militer asing lainnya di kawasan itu.

Baca juga: Hubungan China dan Taiwan: Awal Konflik, Perang, dan Ketegangan Baru

Pejabat senior pertahanan di Taipei mengatakan pada sidang parlemen pada Rabu (23/12/2021) bahwa Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mendekati kemampuan untuk memberlakukan blokade penuh terhadap Taiwan, sebuah skenario yang akan menimbulkan "tantangan dan ancaman serius" bagi pertahanan Taiwan.

Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan China tidak meninggalkan penggunaan kekuatan sebagai opsi untuk mencapai tujuannya merebut pulau demokratis, yang otonom dari Beijing selama lebih dari tujuh dekade.

"Ancaman dan provokasi militer" Partai Komunis China terus berlanjut pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, katanya kepada Komite Pertahanan Luar Negeri dan Nasional legislatif Taiwan melansir Newsweek.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kepada anggota parlemen bahwa mereka telah mendeteksi lebih dari 940 pesawat PLA di zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan sejak awal tahun.

Angka tersebut hampir tiga kali lipat dari 2020, ketika para pejabat memperkirakan ada sekitar 380 total serangan ADIZ.

Baca juga: China Sebut Taiwan sebagai “Pengembara” yang Suatu Saat Pasti “Pulang”

ADIZ dideklarasikan sendiri dan tidak diatur berdasarkan hukum internasional. Ini melampaui wilayah udara teritorial suatu negara dan bertindak sebagai penyangga untuk identifikasi pesawat sipil dan militer yang mendekat.

Tetangga Taiwan termasuk China, Jepang dan Korea Selatan semuanya mengoperasikan ADIZ mereka sendiri.

Taiwan mulai menerbitkan rincian tentang intrusi ADIZ hampir setiap hari pada September 2020. Operasi yang sering dilakukan, sebagian besar di barat daya, berlangsung di wilayah udara internasional sekitar 100 hingga 150 mil dari Taipei.

Pada Rabu (23/12/2021), Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan angkatan udaranya mengerahkan armada pencegat untuk melawan dua pesawat tempur PLA dan sepasang pesawat pendukung.

Penerbangan terbaru pada 22 Desember mendorong jumlah serangan mendadak menjadi 950.

Baca juga: Kiprah Chen Sung Young, Aktor Taiwan yang Wariskan Rp 1 Miliar untuk TKW Yuli

Perang 'zona abu-abu'

Taiwan menganggap manuver militer yang sering dilakukan sebagai bentuk perang "zona abu-abu".

Itu merupakan istilah untuk aktivitas (singkatnya perang) yang dapat menguras jumlah pilot dan sumber daya yang terbatas di pulau itu, sementara juga menyebabkan ketegangan psikologis pada publiknya.

Selama akhir pekan, kapal induk Angkatan Laut PLA Liaoning transit di Selat Miyako ke Pasifik barat dan telah melakukan latihan di barat Taiwan untuk kedua kalinya tahun ini.

Dalam laporannya kepada parlemen, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan PLA hampir mencapai kemampuan anti-akses dan penolakan wilayah (A2/AD).

Di masa perang, strategi A2/AD China menggambarkan blokade penuh Selat Taiwan dan jalur laut sekitarnya, untuk mencegah bantuan oleh pasukan militer asing, terutama Amerika Serikat.

Kementerian mengatakan Taiwan akan melakukan tinjauan aktif atas akuisisi senjatanya untuk memastikan keselarasan dengan konsep termasuk perang asimetris dan pemeliharaan kekuatan.

Baca juga: Dedikasi Yuli, TKW yang Dapat Warisan Rp 1 Miliar dari Mantan Majikan, Jadi Sorotan Media Taiwan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com