Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Merasa Ngeri atas Laporan 35 Orang Dibunuh dan Dibakar di Myanmar

Kompas.com - 27/12/2021, 11:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com – Seorang pejabat PBB merasa ngeri atas laporan yang menyebutkan setidaknya 35 warga sipil Myanmar dibunuh dan dibakar.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths lantas menuntut penyelidikan menyeluruh atas tragedi tersebut.

“Saya mengutuk insiden menyedihkan ini dan semua serangan terhadap warga sipil di seluruh negeri,” kata Griffiths pada Minggu (26/12/2021) sebagaimana dilansir Channel News Asia.

Baca juga: 30 Orang Lebih Tewas Ditembak Lalu Dibakar oleh Militer Myanmar pada Hari Natal

Pada Sabtu (25/12/2021), beberapa foto beredar media sosial yang menunjukkan dua truk dan sebuah mobil yang hangus terbakar di jalan raya Kotapraja Hpruso, Negara Bagian Kayah, dengan sisa-sisa tubuh hangus di dalamnya.

Seorang milisi People's Defence Forces (PDF) mengatakan, beebrapa pejuangnya telah menemukan kendaraan itu pada Sabtu pagi.

Sebelumnya, mereka mendengar tentara Myanmar telah menghentikan beberapa kendaraan di Hpruso setelah bentrok dengan para milisi PDF di dekatnya pada Jumat (24/12/2021).

"Ketika kami pergi untuk memeriksanya pagi ini, kami menemukan beberapa mayat dibakar di dua truk. Kami menemukan 27 mayat," katanya kepada AFP tanpa menyebut nama, Sabtu.

Baca juga: Tambang Batu Giok Myanmar Longsor, 80 Orang Dikhawatirkan Tersapu

Sebuah kelompok pemantau dan media lokal menyebut serangan itu dilakukan oleh pasukan militer Myanmar.

Dua pekerja untuk kelompok nirlaba Save the Children masih hilang sebagaimana dilansir Channel News Asia.

Kendaraan mereka termasuk di antara beberapa yang diserang dan dibakar dalam insiden di Negara Bagian Kayah tersebut.

Keduanya hendak pulang setelah melakukan pekerjaan kemanusiaan di wilayah tersebut. Kini, Save the Children telah menangguhkan pekerjaannya di beberapa wilayah.

Baca juga: 2.500 Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Saat Terjadi Bentrok yang Melibatkan Militer

Junta militer Myanmar sebelumnya mengatakan pasukannya telah diserang di Hpruso pada Jumat setelah mencoba menghentikan tujuh mobil yang “mencurigakan”.

Juru Bicara Junta Militer Myanmar Zaw Min Tun mengatakan, tentaranya membunuh beberapa orang setelah bentrokan pecah. Namun, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Kelompok Myanmar Witness mengatakan, pihaknya mengonfirmasi sejumlah laporan yang menyebutkan 35 orang dibakar dan dibunuh oleh militer di Kotapraja Hpruso pada Jumat.

Di antara mereka yang menjadi korban pembunuhan dan pembakaran tersebut adalah wanita dan anak-anak.

Data satelit juga menunjukkan adanya kebakaran yang terjadi sekitar pukul 13.00 waktu setempat pada Jumat di Hpruso.

Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi Baru untuk China, Myanmar, Korea Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com