Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahlawan Afrika Selatan Sekaligus Peraih Nobel Perdamaian Desmond Tutu Tutup Usia

Kompas.com - 26/12/2021, 16:13 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PRETORIA, KOMPAS.com – Peraih Nobel Perdamaian sekaligus pahlawan Afrika Selatan, Uskup Agung Desmond Tutu, meninggal dunia pada Minggu (26/12/2021) dalam usia 90 tahun.

Tutu mendapat Nobel Perdamaian 1984 atas perjuangannya melawan apartheid tanpa kekerasan sebagaimana dilansir Reuters.

Pada 1980-an, Tutu tak kenal lelah bersafari ke luar dan di dalam negeri untuk melawan apartheid di Afrika Selatan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Afrika Selatan Sudah Turun, Puncak Infeksi Varian Omicron Telah Berlalu?

Bahkan ketika banyak pejuang yang dipenjara kala itu, seperti Nelson Mandela, Tutu menjadi wajah gerakan anti-apartheid di luar negeri.

10 tahun kemudian, pemerintahan kulit putih yang menerapkan apartheid di Afrika Selatan runtuh dan Tutu memimpin Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.

Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi dibentuk untuk mengungkap kekejaman yang dilakukan selama hari-hari kelam diterapkannya rezim apartheid di Afrika Selatan.

Tutu dianggap oleh banyak orang kulit hitam maupun putih sebagai “suara hati” bangsa Afrika Selatan.

Baca juga: Dampak Omicron di Afrika Selatan: Kasus Covid-19 Melonjak, tapi Kematian dan Rawat Inap Lebih Sedikit

Dia juga ijuluki kompas moral bangsa dan selalu lantang dalam membela keadilan sosial. Bahkan, dia rela mengorbankan dirinya sendiri.

Dia sering berselisih dengan mantan sekutunya di partai Kongres Nasional Afrika yang berkuasa atas kegagalan mereka mengatasi kemiskinan dan ketidaksetaraan yang mereka janjikan untuk diberantas.

Pada akhir 1990-an, Tutu didiagnosis menderita kanker prostat. Beberapa tahun terakhir, dia menjalani perawatan di rumah sakit untuk mengobati penyakitnya.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan, Tutu adalah seorang patriot tanpa tandingan.

Baca juga: Presiden Afrika Selatan Positif Covid-19, Sebelumnya Kunjungi Afrika Barat

“Meninggalnya Uskup Agung Emeritus Desmond Tutu menimbulkan duka yang mendalam bagi bangsa kita. Generasi Afrika Selatan yang luar biasa yang telah mewariskan kepada kita Afrika Selatan yang dibebaskan,” kata Ramaphosa.

Kendati demikian, Kantor Kepresidenan Afrika Selatan tidak memberikan rincian tentang penyebab kematian Tutu.

Koordinator Kantor Uskup Agung Ramphhela Mamphele mengatakan, Tutu mengembuskan napas terakhirnya di Oasis Frail Care Center di Cape Town.

Baca juga: Ilmuwan Afrika Selatan Laporkan Bukti Baru soal Varian Omicron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com