Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Peringatkan 100.000 Kasus Covid-19 Harian akibat Omicron

Kompas.com - 22/12/2021, 19:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PARIS, KOMPAS.com – Perancis memperingatkan bahwa Omicron akan menjadi varian Covid-19 yang dominan di negara tersebut.

Menteri Kesehatan Perancis Olivier Veran pada Rabu (22/12/2021) memperingatkan, kasus Covid-19 bisa melonjak hingga 100.000 kasus karena varian Omicron yang menular dengan cepat.

Kendati demikian, sejauh ini Pemerintah Perancis belum memiliki rencana untuk memberlakukan pembatasan yang baru.

Baca juga: Lawan Varian Omicron, Israel Tawarkan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat

Melansir Reuters, Presiden Emmanuel Macron mengandalkan program percepatan vaksinasi dosis booster untuk menjaga agar Covid-19 tetap terkendali.

Veran mengatakan, dia memperkirakan 22-23 juta vaksin Covid-19 dosis booster akan diberikan pada Natal.

“Tujuannya bukan untuk mengurangi kecepatan penyebaran virus karena variannya terlalu menular. Tujuannya adalah untuk membatasi risiko kasus serius yang membebani rumah sakit,” kata Veran kepada BFM TV.

“Inilah mengapa kami bergerak cepat pada vaksinasi (dosis) booster,” imbuh Veran.

Baca juga: Dampak Penyebaran Varian Omicron secara Global Mulai Terasa

Munculnya varian Omicron telah memicu berbagai respons di Eropa.

Jerman, Skotlandia, Irlandia, dan Belanda adalah di antara negara-negara yang telah menerapkan kembali lockdown parsial atau penuh atau tindakan jarak sosial lainnya.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, tidak akan memperkenalkan pembatasan baru di Inggris sebelum Natal. Tetapi dia mungkin perlu bertindak setelah itu.

Saat ini, Perancis melaporkan sekitar 70.000 kasus Covid-19 harian saat memerangi gelombang kelima.

Baca juga: Omicron Menyebar Cepat di AS, Kini Dominan Capai 73,2 Persen Kasus Covid-19

Veran menuturkan, Omicron akan menjadi varian Covid-19 yang dominan di Perancis pada awal Januari.

Selama berbulan-bulan, Perancis mewajibkan izin kesehatan bagi orang-orang untuk memasuki bar, restoran, museum, dan tempat hiburan lainnya.

Dalam beberapa hari terakhir, Perancis telah menutup kelab malam dan membatalkan pertunjukan kembang api Malam Tahun Baru.

Perancis mencatat 210 kematian akibat Covid-19 di rumah sakit pada Selasa (21/12/2021) menjadikan total kematian akibat Covid-19 di negara itu sebanyak 94.913 jiwa.

Baca juga: Gelombang Ke-6 Covid Mereda, Singapura Antisipasi Gelombang Omicron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com