Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Covid-19, Populasi AS Tumbuh di Tingkat Paling Lambat dalam Sejarah

Kompas.com - 22/12/2021, 16:14 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber UPI

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Populasi AS tumbuh sebesar 0,1 persen pada tahun 2021.

Ini jadi tingkat paling lambat dalam sejarah negara itu, menurut data Biro Sensus yang dirilis Selasa (21/12/2021).

Dilansir UPI, dalam hitungan bilangan nyata, populasi tumbuh sebesar 392.665 dari Juli 2020 hingga Juli 2021.

Ini adalah pertama kalinya populasi AS bertambah kurang dari 1 juta orang sejak 1937.

Baca juga: Baru 8,06 Persen Populasi Negara Berpendapatan Rendah yang Divaksin Covid-19, Menlu: Tak Bisa Dibiarkan

Ini juga merupakan pertumbuhan numerik terendah sejak 1900, tahun pertama Biro Sensus memulai perkiraan populasi tahunan

Badan federal tersebut mengatakan efek dari pandemi Covid-19 memperburuk pertumbuhan yang sudah melambat yang dialami AS dalam beberapa tahun terakhir.

Terakhir kali pertumbuhan populasi AS begitu kecil terjadi pada tahun 1918 dan 1919 selama pandemi influenza H1N1.

Baca juga: Populasi Makin Menurun, Jepang Ingin Buka Pintu untuk Pekerja Asing

Biro tersebut mengatakan bahwa penurunan migrasi internasional bersih, penurunan kesuburan, dan peningkatan kematian akibat pandemi, semuanya berkontribusi pada perlambatan.

“Pertumbuhan populasi telah melambat selama bertahun-tahun karena tingkat kelahiran yang lebih rendah dan penurunan migrasi internasional bersih, sementara angka kematian meningkat karena penuaan populasi bangsa,” kata Kristie Wilder, ahli demografi di Divisi Kependudukan di Biro Sensus.

Baca juga: Daftar Negara dengan Populasi Paling Sedikit di Dunia

"Sekarang, dengan dampak pandemi Covid-19, kombinasi ini menghasilkan laju pertumbuhan yang lambat secara historis," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com