Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boeing dan Airbus Peringatkan AS Soal Masalah Keamanan 5G

Kompas.com - 22/12/2021, 15:27 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Bos Boeing dan Airbus, dua pembuat pesawat terbesar di dunia, meminta pemerintah AS untuk menunda peluncuran layanan telepon 5G baru.

Dalam sebuah surat, eksekutif puncak di Boeing dan Airbus memperingatkan bahwa teknologi tersebut dapat memiliki "dampak negatif yang sangat besar pada industri penerbangan."

Baca juga: Diklaim Anti-5G, Kalung Ini Ternyata Mengandung Radioaktif

Kekhawatiran sebelumnya telah dikemukakan bahwa spektrum C-Band 5G nirkabel dapat mengganggu elektronik pesawat.

Sementara itu raksasa telekomunikasi AS, AT&T dan Verizon, akan memulai layanan 5G pada 5 Januari.

"Interferensi 5G dapat berdampak buruk pada kemampuan pesawat untuk beroperasi dengan aman," kata bos Boeing dan Airbus Americas, Dave Calhoun dan Jeffrey Knittel, dalam surat bersama kepada Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg melansir BBC pada Selasa (21/12/2021).

Surat itu mengutip penelitian oleh kelompok perdagangan Airlines for America, yang menemukan bahwa jika aturan 5G Administrasi Penerbangan Federal (FAA) berlaku pada 2019, sekitar 345.000 penerbangan penumpang, dan 5.400 penerbangan kargo akan menghadapi penundaan, pengalihan, atau pembatalan.

Baca juga: Dunia Masih Menikmati 5G, China Sudah Siapkan Jaringan 6G untuk 2030

Industri penerbangan dan FAA telah menyuarakan keprihatinan tentang potensi gangguan 5G pada peralatan pesawat sensitif seperti pengukur ketinggian radio.

"Airbus dan Boeing telah bekerja dengan pemangku kepentingan industri penerbangan lainnya di AS untuk memahami potensi gangguan 5G dengan altimeter radio," kata Airbus dalam sebuah pernyataan.

"Proposal Keselamatan Penerbangan untuk mengurangi potensi risiko telah diajukan untuk dipertimbangkan ke Departemen Transportasi AS."

Bulan ini, FAA mengeluarkan arahan kelaikan udara yang memperingatkan gangguan 5G dapat mengakibatkan pengalihan penerbangan. Badan itu pun mengatakan akan memberikan lebih banyak informasi sebelum tanggal peluncuran 5G pada 5 Januari.

Pada November, AT&T dan Verizon menunda peluncuran komersial layanan nirkabel C-band hingga 5 Januari, dan mengadopsi tindakan pencegahan untuk membatasi interferensi.

Kelompok industri penerbangan mengatakan langkah-langkah itu tidak cukup.

Baca juga: Pemerintah India Minta Warganya Tak Percaya Kabar Covid-19 Disebabkan Sinyal 5G

Boeing dan Airbus mengatakan mereka membuat proposal tandingan yang akan membatasi transmisi seluler, di sekitar bandara dan area kritis lainnya.

Pekan lalu, kepala eksekutif United Airlines Scott Kirby mengatakan, arahan FAA terkait 5G akan melarang penggunaan pengukur ketinggian radio di sekitar 40 bandara terbesar di Amerika.

Grup industri nirkabel AS, CTIA, mengatakan 5G aman. Merekamenuduh industri penerbangan menyebarkan ketakutan dan memutarbalikkan fakta.

"Penundaan akan menyebabkan kerugian nyata. Menunda penyebaran (5G) satu tahun akan mengurangi 50 miliar dollar AS (Rp 714 triliun) dalam pertumbuhan ekonomi, ketika negara kita pulih dan membangun kembali dari pandemi," kata kepala eksekutif CTIA Meredith Attwell Baker dalam sebuah unggahan blog bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com