KOMPAS.com – Selain Indonesia, bencana alam juga melanda negara tetangga di kawasan Asia Tenggara dalam beberapa hari terakhir.
Dua bencana alam yang memiliki dampak parah adalah Topan Rai di Filipina dan banjir bandang di Malayia.
Kedua bencana alam tersebut membuat ribuan orang terpaksa mengungsi dan bahkan menimbulkan ratusan korban meninggal.
Baca juga: Korban Tewas akibat Topan Rai Filipina Capai 208 Orang, Picu Perbandingan dengan Haiyan
Filipina diterjang Topan Rai yang sangat kuat di wilayah selatan dan tengah negara tersebut.
Lebih dari 300.000 orang meninggalkan rumah dan resor tepi pantai saat topan super itu menghantam Filipina pada Kamis (16/12/2021).
Menurut penghitungan polisi, korban tewas akibat Topan Rai yang kuat di Filipina mencapai 208 jiwa. Selain itu, sebanyak 52 orang masih hilang dan 239 orang terluka.
Palang Merah Filipina juga melaporkan kerusakan besar-besaran di wilayah pesisir.
Bencana ini menjadikan salah satu badai paling mematikan yang melanda Filipina dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Detik-detik Penyelamatan Bayi Berusia Satu Bulan dari Topan Rai Filipina Menggunakan Ember
“Rumah, rumah sakit, sekolah, dan bangunan masyarakat telah hancur berkeping-keping,” kata Ketua Palang Merah Filipina Richard Gordon.
Salah satu pulau yang terkena dampak paling parah pada Topan Rai kali ini adalah Bohol di mana setidaknya 74 orang meninggal dunia.
Kerusakan yang parah juga terjadi di pulau Siargao, Dinagat, dan Mindanao. Sedikitnya 10 orang tewas di Dinagat.
Ribuan personel militer, polisi, penjaga pantai, dan pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan.
Kapal milik penjaga pantai dan angkatan laut yang membawa makanan, air dan pasokan medis telah dikirim sebagaimana dilansir AFP.
Baca juga: Filipina Diterjang Topan Rai yang Kuat, Ratusan Ribu Penduduk Dievakuasi