Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Peringatkan Datangnya La Nina di Pasifik Membawa Risiko Banjir dan Topan

Kompas.com - 24/11/2021, 05:10 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

CANBERRA, KOMPAS.com - Biro Meteorologi Australia telah menyatakan peristiwa cuaca La Nina sedang berlangsung di Pasifik, yang mendatangkan risiko banjir dan topan.

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) belum mengumumkan La Nina, tetapi telah memperingatkan kemungkinan akan muncul kembali fenomena La Nina.

Namun menurut Biro Meteorologi Australia (Bom), diperkirakan fenomena cuaca La Nina pada tahun ini bisa lebih lemah, seperti yang dilansir dari BBC pada Selasa (22/11/2021).

Baca juga: Ini Rahasia Peradaban Maya Bertahan Hidup di Tengah Cuaca Ekstrem Selama Ribuan Tahun

"Model iklim menunjukkan La Nina ini akan berumur pendek, bertahan sampai akhir musim panas belahan bumi selatan atau awal musim gugur 2022," kata Biro Meteorologi Australia pada Selasa (22/11/2021).

La Nina digambarkan sebagai salah satu dari tiga fase kejadian cuaca yang dikenal sebagai El Nio-Southern Oscillation (ENSO).

Ini termasuk fase hangat yang disebut El Nino, La Nina yang lebih dingin dan fase netral.

La Nina berkembang ketika angin kencang meniup permukaan air hangat Pasifik menjauh dari Amerika Selatan dan menuju Indonesia. Sebagai gantinya, air yang lebih dingin muncul ke permukaan.

Di Australia, La Nina meningkatkan kemungkinan suhu siang hari yang lebih dingin, mengurangi risiko gelombang panas dan kebakaran hutan.

Namun, cenderung menciptakan kondisi yang lebih basah dari biasanya dan dapat meningkatkan frekuensi siklon tropis.

Baca juga: Ini Rahasia Peradaban Maya Bertahan Hidup di Tengah Cuaca Ekstrem Selama Ribuan Tahun

Queensland, negara bagian terbesar Australua, telah mendapatkan peringatan akan dilanda hujan lebat dan kemungkinan banjir bandang dalam pekan ini.

Selama La NinaLa Niña terakhir, ribuan warga Australia mengungsi di tengah banjir yang menyebabkan nilai kerusakan lebih dari 720.000 juta dollar AS (Rp 10,2 miliar).

La Nina juga dapat meningkatkan risiko badai di Kanada dan AS bagian utara, yang sering kali menyebabkan kondisi bersalju.

Di Inggris dan Eropa Utara, peristiwa La Nina yang sangat kuat juga dapat menyebabkan musim dingin yang sangat basah.

WMO mengatakan peristiwa iklim yang terjadi secara alami seperti La Nina "sekarang terjadi dalam konteks perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia", yang "meningkatkan suhu global, memperburuk cuaca ekstrem dan memengaruhi pola curah hujan musiman."

Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS telah memperingatkan bahwa La Nina akan meluas melalui musim dingin belahan bumi utara hingga awal musim semi.

Baca juga: Korea Utara Dilanda Cuaca Panas hingga 35 Celcius, Peringatan Bahaya Dikeluarkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com