Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asia Tenggara Diterjang Bencana Alam: Banjir Bandang Malaysia, Topan Rai Filipina

Kompas.com - 20/12/2021, 10:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com – Selain Indonesia, bencana alam juga melanda negara tetangga di kawasan Asia Tenggara dalam beberapa hari terakhir.

Dua bencana alam yang memiliki dampak parah adalah Topan Rai di Filipina dan banjir bandang di Malayia.

Kedua bencana alam tersebut membuat ribuan orang terpaksa mengungsi dan bahkan menimbulkan ratusan korban meninggal.

Baca juga: Korban Tewas akibat Topan Rai Filipina Capai 208 Orang, Picu Perbandingan dengan Haiyan

Topan Rai Filipina

Foto yang disediakan oleh Penjaga Pantai Filipina ini menunjukkan rumah-rumah yang rusak akibat Topan Rai di sebuah desa pesisir di Provinsi Surigao del Norte, Filipina, pada Jumat (17/12/2021).PHILIPPINE COAST GUARD via AP Foto yang disediakan oleh Penjaga Pantai Filipina ini menunjukkan rumah-rumah yang rusak akibat Topan Rai di sebuah desa pesisir di Provinsi Surigao del Norte, Filipina, pada Jumat (17/12/2021).

Filipina diterjang Topan Rai yang sangat kuat di wilayah selatan dan tengah negara tersebut.

Lebih dari 300.000 orang meninggalkan rumah dan resor tepi pantai saat topan super itu menghantam Filipina pada Kamis (16/12/2021).

Menurut penghitungan polisi, korban tewas akibat Topan Rai yang kuat di Filipina mencapai 208 jiwa. Selain itu, sebanyak 52 orang masih hilang dan 239 orang terluka.

Palang Merah Filipina juga melaporkan kerusakan besar-besaran di wilayah pesisir.

Bencana ini menjadikan salah satu badai paling mematikan yang melanda Filipina dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Detik-detik Penyelamatan Bayi Berusia Satu Bulan dari Topan Rai Filipina Menggunakan Ember

“Rumah, rumah sakit, sekolah, dan bangunan masyarakat telah hancur berkeping-keping,” kata Ketua Palang Merah Filipina Richard Gordon.

Salah satu pulau yang terkena dampak paling parah pada Topan Rai kali ini adalah Bohol di mana setidaknya 74 orang meninggal dunia.

Kerusakan yang parah juga terjadi di pulau Siargao, Dinagat, dan Mindanao. Sedikitnya 10 orang tewas di Dinagat.

Ribuan personel militer, polisi, penjaga pantai, dan pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan.

Kapal milik penjaga pantai dan angkatan laut yang membawa makanan, air dan pasokan medis telah dikirim sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: Filipina Diterjang Topan Rai yang Kuat, Ratusan Ribu Penduduk Dievakuasi


Banjir bandang Malaysia

Seorang warga yang terjebak banjir menunggu pertolongan di Hulu Langat, luar Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (19/12/2021). Kuala Lumpur dan sekelilingnya direndam banjir akibat hujan deras dua hari beruntun, mengakibatkan ribuan orang dievakuasi dan banyak akses jalan terputus.AP PHOTO/VINCENT THIAN Seorang warga yang terjebak banjir menunggu pertolongan di Hulu Langat, luar Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (19/12/2021). Kuala Lumpur dan sekelilingnya direndam banjir akibat hujan deras dua hari beruntun, mengakibatkan ribuan orang dievakuasi dan banyak akses jalan terputus.

Banjir bandang merendam Malaysia, mengakibatkan lebih dari 30.000 orang dievakuasi dari rumah pada Minggu (19/12/2021).

Banjir bandang yang terjadi di Malaysia kali ini disebut sebagai yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Bencana tersebut dipicu oleh hujan deras yang mengguyur “Negeri Jiran” sejak Jumat (17/12/2021) yang membuat banyak sungai meluap.

Banjir yang terjadi di Malaysia merendam banyak daerah perkotaan, khususnya di Kuala Lumpur, dan memutus jalan-jalan utama.

Baca juga: Banjir Malaysia Terparah dalam Beberapa Tahun, 30.000 Orang Dievakuasi

AFP melaporkan, hampir 10.000 orang di Negara Bagian Selangor terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat banjir.

Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob bahkan mengungkapkan keterkejutannya atas banjir bandang yang parah di sana.

"Curah hujan yang turun di Selangor kemarin, yang turun dalam satu hari biasanya akan turun dalam satu bulan," katanya dalam konferensi pers pada Minggu.

Saat banjir surut dari ibu kota, pemilik bisnis kembali ke toko mereka untuk membersihkan kerusakan yang tersisa dari hujan deras.

Baca juga: 29 Buruh Tewas akibat Banjir di Pabrik, Bos Perusahaan Ini Dipenjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com