KIEV, KOMPAS.com - Ukraina pada Jumat (17/12/2021) mengatakan, seorang tentaranya tewas dalam pertempuran dengan separatis pro-Rusia di timur negara itu, ketika ketegangan dengan Moskwa meningkat.
Kiev memerangi pemberontak pro-Moskwa di dua wilayah memisahkan diri yang berbatasan dengan Rusia sejak 2014, ketika Kremlin mencaplok semenanjung Crimea dari Ukraina.
Rusia kini mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan Ukraina, dan negara-negara Barat selama berminggu-minggu menuduhnya merencanakan invasi, serta memperingatkan Moskwa tentang sanksi besar jika meluncurkan serangan.
Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang, Termasuk Berebut Crimea?
Dikutip dari AFP, tentara Ukraina mengatakan, separatis menyerang pos-posnya dengan peluncur granat dan mortir.
"Seorang prajurit terluka parah," dan seorang tentara lainnya terluka, katanya di Facebook.
Kiev dan sekutunya menuduh Rusia mendukung pemberontak secara militer, tetapi klaim tersebut dibantah Moskwa.
Kematian terbaru ini menambah jumlah korban tewas di pihak Ukraina menjadi 65 sejak awal 2021, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi, dibandingkan dengan total 50 selama 2020.
Adapun Rusia mengerahkan sekitar 100.000 tentara di sisi perbatasannya.
Presiden AS Joe Biden memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang "sanksi yang belum pernah dilihatnya" jika pasukan itu menyerang Ukraina.
Para pemimpin Uni Eropa pada Kamis (16/12/2021) mendesak Moskwa untuk menghentikan pembangunan militernya dan kembali ke pembicaraan yang dipimpin oleh Perancis dan Jerman.
Konflik di Ukraina timur sejauh ini telah menewaskan lebih dari 13.000 orang.
Baca juga: Biden: Rusia Akan Membayar Harga yang Mengerikan Jika Serang Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.