Varian baru Covid-19 apa pun, yang mampu menghindari vaksin atau menyebar lebih cepat daripada varian Delta yang sekarang dominan, dapat menimbulkan ancaman signifikan saat dunia berusaha keluar dari pandemi.
Baca juga: Jelang Natal Masyarakat Inggris Didesak untuk Suntik Booster Vaksin Covid-19
Tetapi Profesor Helen Rees, dari Kelompok Penasihat Teknis Imunisasi Regional Afrika WHO, mendesak warga dunia untuk tidak panik.
“[Saat ini] kami mencoba mengidentifikasi seberapa luas penyebarannya. Akan ada banyak pekerjaan melihat: Apakah lebih menular? Apakah ini terkait dengan tingkat keparahan penyakit yang lebih parah? Apakah itu membuat vaksin menjadi kurang efektif?” Rees mengatakan kepada Al Jazeera.
“Sementara itu, permintaan besar kami kepada dunia, adalah terkait vaksinasi kawasan Afrika. Tolong keluarkan vaksin Covid-19 ke kawasan (Afrika) karena seperti yang kita tahu varian tidak tinggal diam di satu negara,” tambahnya.
Baca juga: Muncul Covid-19 Varian Botswana B.1.1.529, Inggris Larang Perjalanan dari 6 Negara Afrika
Jumlah infeksi harian di negara yang paling terpukul di Afrika telah meningkat 10 kali lipat sejak awal bulan.
NICD mengatakan jumlah kasus yang terdeteksi dan persentase hasil tes positif "meningkat dengan cepat" di tiga provinsi Afrika Selatan, termasuk Gauteng.
NICD tidak mengaitkan peningkatan infeksi terbaru dengan varian baru, meskipun beberapa ilmuwan menduga itu mungkin penyebabnya.
Jumlah infeksi Covid-19 harian Afrika Selatan mencapai 1.200 pada Rabu (24/11/2021), naik dari 106 di awal bulan.
Baca juga: Covid-19 Varian B.1.1.529 Punya 10 Mutasi, Ditemukan di Hong Kong dan Botswana
Sebelum varian baru terdeteksi, pihak berwenang memperkirakan gelombang keempat akan melanda Afrika Selatan menjelang musim perayaan akhir tahun, mulai sekitar pertengahan Desember.
Afrika Selatan memiliki jumlah pandemi tertinggi di Afrika dengan sekitar 2,95 juta kasus, di mana 89.657 di antaranya berakibat fatal.
Tahun lalu, virus varian Beta pertama kali muncul di Afrika Selatan, meskipun hingga saat ini jumlah infeksinya didominasi oleh Delta.
Sekitar 41 persen orang dewasa di Afrika Selatan menerima setidaknya satu dosis, sementara 35 persen telah divaksinasi lengkap. Capaian itu jauh di atas rata-rata vaksinasi Covid-19 kontinental yang mencapai 6,6 persen.
Baca juga: Covid-19 Varian Botswana yang Lebih Buruk dari Delta Muncul di 2 Wilayah Lain
Varian ini telah menyebar dengan cepat melalui provinsi Gauteng di Afrika Selatan, rumah bagi pusat ekonomi Johannesburg dan ibu kota Pretoria.
Sebanyak sekitar 50 kasus yang dikonfirmasi telah diidentifikasi di Afrika Selatan, Hong Kong dan Botswana. Kasus yang dikonfirmasi di Botswana dan Hong Kong terdeteksi di antara pelancong dari Afrika Selatan.
Terbaru Israel melaporkan temuan tiga kasus dengan varian serupa, menurut laporan AFP pada Jumat (26/11/2021).
Sebagai tanggapan, Inggris melarang semua perjalanan dari negara itu dan lima negara Afrika selatan lainnya, yaitu Botswana, Eswatini, Lesotho, Namibia dan Zimbabwe. Kebijakan ini berlaku mulai Jumat (26/11/2021) siang waktu setempat.
Pada Kamis (25/11/2021), Israel juga mengumumkan melarang warganya bepergian ke Afrika Selatan. Larangan itu juga memasukkan Lesotho, Botswana, Zimbabwe, Mozambik, Namibia dan Eswatini ke daftar perjalanan berisiko tertinggi.
Eksekutif Uni Eropa telah mengusulkan penghentian perjalanan udara dari Afrika selatan untuk melawan penyebaran varian baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.