Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/11/2021, 20:17 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Banyak negara mulai memperketat pembatasan perjalanan setelah ditemukan varian baru Covid-19 dari Bostwana, Afrika Selatan pada awal pekan ini.

Inggris, Singapura, dan Jepang, adalah di antara sejumlah negara yang bertindak cepat memberlakukan karantina yang lebih ketat dan memblokir penerbangan dari Afrika Selatan dan negara tetangga.

Uni Eropa mengusulkan untuk memblokir penerbangan dari wilayah di seluruh Afrika bagian selatan, seperti yang dilansir dari BBC pada Jumat (26/11/2021).

Baca juga: Muncul Varian Baru Covid-19 B.1.621 dari Kolombia, 7 Pasien Meninggal di Belgia

Para ilmuwan masih mempelajari tentang varian baru Covid-19 dari Afrika Selatan tersebut, tetapi mengatakan bahwa itu sangat mengkhawatirkannya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan akan memakan waktu beberapa pekan untuk memahami dampak varian baru, karena para ilmuwan bekerja untuk menentukan seberapa menularnya.

Meski masih mempelajari mutasi virus tersebut, varian baru Covid-19 disebut sangat berbeda dengan lainya yang muncul selama ini.

Para ilmuwan mengatakan varian baru Covid-19 adalah versi yang paling banyak bermutasi, yang berarti vaksin, yang dirancang menggunakan strain Covid-19 asli dari Wuhan, mungkin tidak terlalu efektif lagi.

Varian baru Covid-19 ini belum diberi nama yang lebih mudah diingat, seperti Delta atau Beta, dan sekarang dikenal sebagai B.1.1.529. WHO diperkirakan akan mengumumkannya pada Jumat.

Baca juga: Gedung Putih: Florida Menyumbang 20 Persen Infeksi Varian Baru Covid-19 di AS

Di mana saja kasus varian baru Covid-19 ini terdeteksi?

WHO mengatakan sejauh ini kurang dari 100 urutan sampel telah dilaporkan.

Kasus varian baru B.1.1.529 ini terutama telah dikonfirmasi di Afrika Selatan, tetapi juga telah terdeteksi di Hong Kong, Israel, dan Botswana.

Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid, mengatakan pada Jumat (26/11/2021) bahwa "sangat mungkin" varian baru Covid-19 telah menyebar ke negara lain.

Dr Mike Tildesley, anggota kelompok Pemodelan Influenza Pandemi Ilmiah (Spi-M) mengatakan kepada BBC pada Jumat (26/11/2021), bahwa hanya sekitar 24 persen dari populasi Afrika Selatan yang sepenuhnya divaksinasi.

Sehingga, tak heran kasus varian B.1.1.529 dengan cepat menyebar di sana.

Kementerian Kesehatan mengatakan di Hong Kong, varian baru Covid-19 menyebar selama karantina hotel antara seseorang yang datang dari Afrika Selatan dan tamu hotel lain, yang dites positif beberapa hari kemudian.

PM Israel Naftali Bennett mengatakan pada Jumat (25/11/2021) bahwa negaranya "di ambang keadaan darurat" mengenai varian baru Covid-19, dan bahwa dia akan "bertindak cepat, kuat, dan sekarang".

Halaman:
Sumber BBC

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com