Satu kasus terdeteksi pada seseorang yang kembali dari Malawi, menurut laporan media Israel yang mengutip kementerian kesehatan negara Yahudi tersebut.
Dua dugaan infeksi varian baru Covid-19 lainnya belum dikonfirmasi dengan hasil tes. Ketiganya dikatakan telah divaksinasi lengkap.
Baca juga: Euro 2020 Berisiko Jadi Penyebar Super Varian Baru Covid-19
WHO telah menegur negara-negara yang memberlakukan pembatasan perjalanan dengan tergesa-gesa, dengan mengatakan mereka harus melihat ke "pendekatan berbasis risiko dan ilmiah."
Namun Inggris, Jepang, dan Belanda, telah memblokir penerbangan dari negara-negara Afrika bagian selatan, yaitu Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Eswatini (sebelumnya Swaziland), dan Lesotho.
Singapura, Italia, dan Israel, telah menempatkan semua negara itu, ditambah Mozambik, dalam daftar merah penerbangan.
Kepala Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengusulkan agar seluruh Uni Eropa memakai "rem darurat" dan menghentikan penerbangan dari seluruh wilayah blok Afrika bagian selatan tersebut.
Ceko akan melarang siapa pun telah menghabiskan lebih dari 12 jam di negara-negara yang masuk daftar merah Covid-19 pada Sabtu (27/11/2021).
Jerman, yang saat ini sedang mengalami gelombang infeksi keempat karena varian Delta, hanya akan mengizinkan orang Jerman untuk terbang ke Jerman dari Afrika Selatan pada Jumat malam (26/11/2021), kata sumber kementerian kesehatan yang dikutip oleh kantor berita Reuters.
Bahkan jika para pelancong divaksinasi sepenuhnya, mereka tetap harus menghabiskan 14 hari di karantina.
Baca juga: Varian Baru Covid-19 Diduga Muncul di Nepal, Lebih Berbahaya dan Kebal Vaksin?
Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan mengkritik Inggris yang merupakan salah satu negara pertama yang memberlakukan pemblokiran penerbangan yang disebut "keputusan terburu-buru", sebagai respons kemunculan B.1.1.529.
"Keputusan Inggris untuk sementara melarang orang Afrika Selatan memasuki Inggris tampaknya telah terburu-buru karena bahkan WHO belum memberi saran tentang langkah selanjutnya," kata Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan dalam sebuah pernyataan.
Kepala badan yang memimpin respons Afrika terhadap pandemi mengatakan memberlakukan pembatasan seperti memblokir penerbangan tidak mungkin mengurangi penyebaran varian baru Covid-19.
"Pembatasan yang diberlakukan selalu menyulitkan koordinasi tanggapan (Covid-19)," kata Dr John Nkengasong, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika, kepada BBC Newsday.
"Itu tidak membantu...tidak pernah membantu mengurangi penyebaran varian apa pun di seluruh dunia," pungkasnya tentang pemblokiran penerbangan.
Baca juga: Vaksin Dipandang Kurang Efektif Tangani Varian Baru Covid-19 di India
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.