Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di Eropa Makin Mengkhawatirkan, Jenazah Menumpuk di Bangsal Rumah Sakit Romania

Kompas.com - 24/11/2021, 14:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

BUCHAREST, KOMPAS.com - Jenazah korban Covid-19 dilaporkan menumpuk di bangsal rumah sakit Romania, secuplik betapa mengkhawatirkannya situasi pandemi di Eropa.

Kamar mayat rumah sakit utama di ibu kota Bucharest disebut mengalami kelebihan kapasitas hingga tiga kali lipat.

Bahkan, perawat setempat mengungkapkan ada satu keluarga meninggal yang langsung dikirim ke pemakaman, karena kasus dan kematiannya terus menanjak.

Baca juga: Pejabat Tinggi Kesehatan AS Wajibkan Warga Suntik Booster Vaksin Covid-19

Meski begitu, situasinya disebut meningkat setelah Romania menetapkan penutupan parsial pada akhir Oktober lalu.

Negara di kawasan Balkan itu merupakan salah satu negara di Uni Eropa yang terhantam kasus Covid-19 saat musim dingin.

Pasalnya, vaksinasi mereka termasuk yang terendah di "Benua Biru", hanya sekitar 37 persen, dilansir Daily Mail Selasa (23/11/2021).

Karena itu, pemerintah memutuskan menerapkan jam malam, dan meminta masyarakat menunjukkan mereka bebas dari virus corona.

Menteri Dalam Negeri Raed Arafat bahkan pada saat itu menyatakan, mereka saat ini berada dalam "situasi bencana".

"Situasi ini seharusnya bisa dihindari. Sebabnya, banyak dari kami yang masih menolak untuk divaksin," papar Arafat.

Baca juga: WHO: Kematian karena Covid-19 Berpotensi Bertambah 700.000 pada Maret 2022 di Eropa dan Asia

CNN melaporkan kamar mayat di Rumah Sakit Universitas Bucharest dikabarkan dipenuhi oleh jasad korban virus corona.

Kamar mayat tersebut dilaporkan hanya menampung 15 jenazah. Tapi CNN memberitakan pada satu hari bisa datang hingga 41 jasad.

Bahkan, seluruh ranjang di bangsal yang ditambah demi memenuhi penanganan virus corona juga dilaporkan penuh.

Claudiu Ionita, perawat yang bertanggung jawab, menyatakan dia belum pernah mendapati situasi yang mengkhawatirkan seperti itu.

"Ini seperti bencana. Bahkan, kami terpaksa memutuskan untuk mengirim seluruh keluarga yang meninggal ke kuburannya," kata Ionita.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Lonjakan Covid-19 seperti di Eropa

Selain Romania, peningkatan kasus di wilayah "benua Biru" laih juga meningkat. Sejumlah pemimpin sepakat untuk mewajibkan vaksinasi.

Tetapi di Jerman, Menteri Kesehatan Jens Spahn menyebut sudah terlambat jika meminta penduduk melakukan vaksin di tengah gelombang penularan terbaru.

"Efeknya mungkin terlambat untuk datang. Saat ini yang perlu dilakukan adalah mereduksi kontak dan bersatu sebagai negara," tegasnya.

Saat dia berbicara itulah, survei menunjukkan 70 persen rakyat "Negeri Bir" percaya lockdown akan diberlakukan sebelum Natal.

Di Italia, pemerintahnya tengah mematangkan langkah apa yang harus mereka ambil jelang pengumuman kondisi darurat pekan ini.

Baca juga: Israel Vaksinasi Bocah 5-11 Tahun untuk Cegah Gelombang Covid-19 dari Anak Kecil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com