Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbit 24 November 1859, Ini Fakta Buku Kontroversial Charles Darwin

Kompas.com - 24/11/2021, 11:26 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - "On the Origin of Species by Means of Natural Selection", sebuah karya ilmiah terobosan oleh naturalis Inggris Charles Darwin, diterbitkan di Inggris pada 24 November 1859.

Dilansir History, buku ini menerangkan teori Darwin, yang berpendapat bahwa organisme secara bertahap berevolusi melalui proses yang disebutnya “seleksi alam”.

Dalam seleksi alam, organisme dengan variasi genetik yang sesuai dengan lingkungannya cenderung memperbanyak keturunan daripada organisme dari spesies yang sama yang tidak memiliki variasi.

Inilah yang mempengaruhi susunan genetik spesies secara keseluruhan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Charles Darwin Terbitkan Teori Asal-usul Spesies

Darwin, yang dipengaruhi oleh karya naturalis Perancis Jean-Baptiste de Lamarck dan ekonom Inggris Thomas Malthus, memperoleh sebagian besar bukti untuk teorinya selama ekspedisi survei lima tahun di atas kapal HMS Beagle pada tahun 1830-an.

Dengan mengunjungi berbagai tempat seperti Kepulauan Galapagos dan Selandia Baru, Darwin memperoleh pengetahuan mendalam tentang flora, fauna, dan geologi dari banyak negeri.

Informasi ini, bersama dengan studinya tentang variasi dan kawin silang setelah kembali ke Inggris, terbukti sangat berharga dalam pengembangan teorinya tentang evolusi organik.

Ide evolusi organik bukanlah hal baru. Ini telah diusulkan sebelumnya oleh, antara lain, kakek Darwin, Erasmus Darwin, seorang ilmuwan Inggris terkemuka, dan Lamarck, yang pada awal abad ke-19 menggambar diagram evolusi pertama.

Namun, Darwin menyajikan penjelasan praktis untuk fenomena evolusi dalam kacamata sains.

Baca juga: 2 Buku Teori Evolusi Charles Darwin Hilang dari Perpustakaan Cambridge

Darwin telah merumuskan teorinya tentang seleksi alam pada tahun 1844, tetapi dia berhati-hati untuk mengungkapkan tesisnya kepada publik karena itu jelas bertentangan dengan catatan Alkitab tentang penciptaan.

Pada tahun 1858, dengan Darwin masih tetap diam tentang temuannya, naturalis Inggris Alfred Russel Wallace secara independen menerbitkan sebuah makalah yang pada dasarnya merangkum teorinya.

Darwin dan Wallace memberikan kuliah bersama tentang evolusi di hadapan Linnean Society of London pada Juli 1858.

Darwin lantas menyiapkan "On the Origin of Species by Means of Natural Selection" untuk dipublikasi.

Baca juga: Hilang Sejak 2001, Buku Catatan Charles Darwin, Perintis Teori Evolusi Masih Belum Ditemukan

Diterbitkan pada 24 November 1859, Origin of Species langsung terjual habis.

Kebanyakan ilmuwan dengan cepat menerima teori yang memecahkan begitu banyak teka-teki ilmu biologi, tetapi orang-orang Kristen ortodoks mengutuk pekerjaan itu sebagai bid'ah.

Kontroversi atas gagasan Darwin semakin dalam dengan diterbitkannya "The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex" (1871), di mana ia menyajikan bukti evolusi manusia dari kera.

Pada saat kematian Darwin pada tahun 1882, teori evolusinya diterima secara umum.

Untuk menghormati karya ilmiahnya, ia dimakamkan di Westminster Abbey di samping raja, ratu, dan tokoh terkenal lainnya dari sejarah Inggris.

Baca juga: Ilmuwan Islam Temukan Teori Evolusi 1.000 Tahun Sebelum Charles Darwin

Perkembangan selanjutnya dalam genetika dan biologi molekuler menyebabkan modifikasi dalam teori evolusi yang diterima, tetapi gagasan Darwin tetap menjadi pusat bidang ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com