LONDON, KOMPAS.com - Dua buku catatan Charles Darwin yang berisi ide rintisannya tentang evolusi dan sketsa 'pohon kehidupan' yang terkenal dilaporkan hilang setelah hampir 20 tahun dilakukan pencarian dalam skala luas.
Pihak Perpustakaan Universitas Cambridge pada Selasa (24/11/2020), pada akhirnya menyimpulkan bahwa kedua buku itu diyakini telah dicuri.
Ilmuwan Inggris Charles Darwin telah menulis dalam buku catatan kulit yang hilang itu pada tahun 1837 setelah kembali dari pelayarannya dengan HMS Beagle. Harga buku catatannya bernilai jutaan pound Inggris.
Dalam satu buku, Darwin menggambar diagram yang menunjukkan beberapa kemungkinan evolusi suatu spesies lalu menerbitkan ilustrasi yang lebih berkembang dalam bukunya 'On the Origin of Species' pada tahun 1859.
Perpustakaan Universitas Cambridge yang luas pertama kali melaporkan buku itu hilang pada tahun 2001 setelah mereka dipindahkan dari Ruang Koleksi Khusus yang Kuat untuk fotografi yang akan dilakukan di sana.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Charles Darwin Terbitkan Buku tentang Seleksi Alam
Buku-buku Darwin itu lama diyakini telah salah disimpan di dalam gedung, yang berisi sekitar 10 juta buku, peta, dan manuskrip dan memiliki salah satu arsip Darwin paling signifikan di dunia.
Namun pencarian besar tahun ini, yang terbesar dalam sejarah perpustakaan, masih gagal dalam upaya mereka menemukan buku catatan tersebut.
"Kurator telah menyimpulkan bahwa buku catatan itu... kemungkinan besar telah dicuri," kata perpustakaan itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.
Pihak perpustakaan kampus itu dilaporkan telah memberi tahu polisi setempat dan buku-buku itu telah terdaftar di database Interpol tentang karya seni yang dicuri, yang disebut 'Psyche'.
Pustakawan Universitas, Jessica Gardner, merilis pernyataan video yang mengimbau publik untuk membantu mencari dan mendapatkan 2 buku itu.
Baca juga: Ilmuwan Islam Temukan Teori Evolusi 1.000 Tahun Sebelum Charles Darwin
"Sangat disayangkan bagi saya bahwa buku catatan ini masih hilang meskipun banyak dilakukan pencarian dalam skala luas selama 20 tahun terakhir," katanya, seraya menambahkan bahwa perpustakaan tersebut telah meningkatkan sistem keamanannya secara besar-besaran.
Pustakawan itu menyarankan agar mantan atau staf perpustakaan saat ini, mereka yang bekerja di perdagangan buku atau peneliti bisa mendapatkan informasi tentang keberadaan buku-buku tersebut.
"Saya akan meminta siapa pun yang kiranya tahu keberadaan buku catatan itu untuk menghubungi. Tolong bantu," kata Gardner.
Imbauan tersebut diluncurkan pada tanggal Selasa kemarin, 24 November, yang dikenal sebagai Hari Evolusi karena menandai tanggal penerbitan karya "On the Origin of Species".
Baca juga: Banyak Sekolah di Israel Tak Ajarkan Teori Evolusi Darwin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.