Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen AS: Ada Rencana Potensial Invasi Rusia ke Ukraina

Kompas.com - 23/11/2021, 08:56 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) membagikan informasi intelijen termasuk peta dengan sekutu Eropa,byang menunjukkan penumpukan pasukan Rusia dan artileri.

Pergerakan pasukan itu dinilai mampu mempersiapkan dorongan yang cepat dan besar-besaran ke Ukraina dari berbagai lokasi, jika Presiden Vladimir Putin memutuskan untuk menyerang, menurut orang-orang akrab dengan percakapan melansir Bloomberg pada Senin (22/11/2021).

Baca juga: Ukraina Harus Bangun Pagar Perbatasan dengan Rusia-Belarus Sepanjang 2.500 Kilometer

Informasi tersebut menjabarkan skenario di mana pasukan akan menyeberang ke Ukraina dari Krimea, perbatasan Rusia dan melalui Belarus. Sekitar 100 kelompok taktis batalyon, kemungkinan berisi sekitar 100.000 tentara, bisa dikerahkan.

Operasi itu disebut berada di medan yang keras dan kondisi beku, meliputi wilayah yang luas dan siap untuk pendudukan yang berpotensi berkepanjangan.

Dua orang mengatakan sekitar setengah jumlah kelompok taktis sudah berada di posisinya, dan bahwa setiap invasi akan didukung oleh dukungan udara.

Moskwa juga disebut telah menyiapkan puluhan ribu pasukan cadangan, dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya di masa pasca-Soviet.

Mereka menjelaskan peran cadangan dalam konflik apa pun adalah mengamankan wilayah di fase selanjutnya, setelah batalyon taktis membuka jalan.

Adapun Rusia belum secara terbuka mengumumkan pemanggilan besar-besaran terhadap pasukan cadangan.

Baca juga: Situasi Memanas, Menlu AS dan Perancis Bahas Aktivitas Militer Rusia di Dekat Ukraina

AS juga disebut telah berbagi informasi tentang peningkatan eksponensial dalam disinformasi yang menargetkan Kiev. Moskwa diklaim merekrut agen untuk mencoba dan menabur destabilisasi di dalam Ukraina.

Putin pekan lalu membantah niat untuk menyerang, tetapi menyambut peringatan itu sebagai bukti bahwa tindakannya telah mendapat perhatian AS dan sekutunya.

Dia menuduh mereka gagal untuk mengambil batasan "garis merah" Rusia atas Ukraina dengan cukup serius.

Amerika dan lainnya tidak mengatakan perang itu pasti, atau apakah mereka tahu pasti bahwa Putin serius tentang perang. Namun orang-orang mengatakan kemungkinan dia belum memutuskan apa yang harus dilakukan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bulan ini: “Saya tidak dapat berbicara dengan niat Rusia. Kami tidak tahu siapa mereka.”

Seorang pejabat senior administrasi mengaku bahwa AS, telah menunjukkan kesediaannya untuk menggunakan sejumlah alat untuk mengatasi tindakan Rusia yang berbahaya dan akan terus melakukannya.

Gedung Putih mengatakan tidak memiliki komentar lebih lanjut menurut Bloomberg.

Baca juga: Militer Inggris Buru-buru Selamatkan Jet Tempur F-35 yang Jatuh ke Laut Sebelum Diambil Rusia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com