WINA, KOMPAS.com - Protes dan kerusuhan berlangsung di berbagai negara Eropa sebagai tanggapan terhadap pembatasan Covid-19 selama musim dingin.
Kota-kota besar di seluruh Eropa menyaksikan demonstrasi menentang aturan dan persyaratan baru, yang mengharuskan kepemilikan bukti vaksinasi Covid-19.
Ironisnya, beberapa unjuk rasa mengarah pada kekerasan dan penangkapan atau berubah menjadi kerusuhan.
Protes Covid-19 bukanlah hal baru di Eropa, orang-orang berdemonstrasi menentang penguncian dan pembatasan pada 2020.
Protes berlanjut hingga tahun ini, karena banyak negara Eropa meminta bukti vaksinasi untuk mengakses tempat-tempat tertentu.
Banyak pemerintah di Eropa mulai mengatakan sejumlah langkah pengetatan diperlukan, untuk mengurangi gelombang musim dingin dan sistem kesehatan yang tegang.
Baca juga: 5 Penyebab Lonjakan Covid-19 di Eropa, Bahaya Berpuas Diri Saat Vaksinasi Tinggi
Reuters melaporkan pada Jumat (19/11/2021), ratusan orang melakukan kerusuhan di Rotterdam, Belanda. Tiga orang dirawat di rumah sakit setelah polisi menembakkan peluru dalam insiden ini.
Lima puluh satu orang ditangkap menurut pihak berwenang setempat. Mereka berdemonstrasi menentang proposal pemerintah yang mengatur agar warga harus menunjukkan bukti vaksinasi, baru saja pulih dari Covid-19, atau memiliki tes negatif.
Ahmed Aboutaleb, Wali Kota Rotterdam, mengatakan protes itu seolah menjadi "pesta kekerasan".
Kekerasan baru meletus di kota Belanda lainnya, Den Haag, pada Sabtu (20/11/2021). Pengunjuk rasa melemparkan kembang api dan membakar sepeda.
Polisi menggunakan tongkat, kuda dan anjing untuk mengendalikan kerusuhan, menurut laporan BBC. Sedikitnya tujuh orang juga ditangkap.
Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: 5 Penyebab Lonjakan Covid-19 Jerman | Petenis Peng Shuai Hilang
Di Wina, Austria, puluhan ribu orang memprotes pembatasan baru dan rencana pemerintah untuk membuat vaksin wajib bagi semua warga pada Februari tahun depan, menurut laporan Reuters.
Pemerintah Austria mengatakan langkah itu diperlukan karena negara itu tidak memiliki tingkat vaksinasi yang cukup tinggi.
BBC mewartakan, ribuan orang di Zagreb, Kroasia, juga melakukan unjuk rasa menentang rencana membuat vaksin wajib, meski khusus bagi pegawai sektor publik.
Di Italia, ribuan orang berkumpul di Milan dan ribuan lainnya berkumpul di Roma, menurut laporan Il Messaggero.