Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Nasib SPBU saat Mobil Listrik Mendominasi Jalanan di Masa Depan?

Kompas.com - 22/11/2021, 17:59 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Salah satu perusahaan yang mempersiapkan diri untuk berubah adalah Ampol, yang memiliki sekitar 2.000 ribu SPBU di seluruh Australia.

Matthew Halliday, Direktur eksekutif Ampol, mengatakan mereka baru-baru ini mengaji kembali kebijakaan terkait SPBU dan keberadaan mobil listrik.

"Sejak pertengahan tahun lalu, kami mulai serius memfokuskan diri pada masalah kehadiran mobil listrik," katanya.

"Jelas sekali BBM akan semakin kurang diperlukan. Kami ingin memposisikan bisnis kami untuk berperan dalam mengubah aset, sehingga bisa tetap mendistribusikan energi ke pelanggan di masa depan."

Jadi apa solusinya?

Baca juga: Biden Berambisi Separuh Penjualan Kendaraan di AS adalah Mobil Listrik

Ampol berencana SPBU-nya di seluruh Australia akan menjadi tempat untuk pengisian listrik bagi mobil listrik, sambil juga menjual bahan bakar hidrogen, menjual barang keperluan sehari-hari, kafe dan restoran, serta untuk mendistribusikan produk-produk yang tersedia online.

Bulan Juli lalu, Ampol mengumumkan akan memasang 400 fasilitas charger cepat di 121 SPBU, sebagai bagian dari persetujuan pendanaan sebesar Rp70 miliar dengan Badan Energi Terbarukan Australia.

SPBU di pusat-pusat kota yang padat penduduk atau berada di jalur sibuk mungkin yang paling bisa bertahan karena bisa menyediakan fasilitas charger.

Sementara SPBU di pinggiran kota akan harus bersaing dengan warga yang melakukan pengisian listrik di rumah sendiri.

SPBU yang juga berfungsi sebagai toko yang menjual kebutuhan sehari-hari sebenarnya sudah menjadi tren sejak tahun 1990-an.

Jadi akan berapa banyak SPBU yang akan berubah fungsinya dalam 20 tahun mendatang?

"Masih banyak hal yang belum pasti soal ini," kata Matthew.

Baca juga: Inspirasi Energi: Permintaan Mobil Listrik Bisa Tersendat jika Litium Defisit

SPBU di Norwegia sudah berubah bentuk

Seperti apa SPBU di masa depan sudah terlihat di Norwegia.

Berbicara dari Oslo, Asosiasi Industri Mobil Listrik Norwegia, Snorre Sleetvold, mengatakan SPBU di negaranya belum ditutup sama sekali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com