Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Bentrok Menentang Militer Sudan, Remaja 16 Tahun Tewas Tertembak di Kepala

Kompas.com - 22/11/2021, 15:29 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

KHARTOUM, KOMPAS.com - Seorang remaja berusia 16 tahun tewas setelah peluru pasukan keamanan menembus kepalanya dalam bentrokan anti-kudeta Sudan di kota Omdurman.

Komite Sentral Dokter Sudan mengatakan bahwa insiden mematikan itu terjadi pada Minggu (21/11/2021) selama protes yang berlanjut setelah terjadi kesepakatan pemimpin sipil dan militer, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Senin (22/11/2021).

Hasil dari kesepakatan itu posisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok telah dikembalikkan oleh pemimpin militer Sudan Abdel Fattah Al-Burhan.

Al-Burhan juga akan membebaskan semua tahanan politik setelah berminggu-minggu kerusuhan mematikan yang dipicu oleh kudeta militer Sudan.

Baca juga: UPDATE Demo Kudeta Sudan, 40 Demonstran Tewas

Berdasarkan kesepakatan itu, Hamdok akan memimpin pemerintahan sipil teknokrat untuk masa transisi Sudan menuju demokrasi.

Namun, kesepakatan pemimpin sipil dan militer Sudan itu menghadapi penentangan dari kelompok pro-demokrasi yang menuntut pemerintahan sipil penuh.

Sebagai pahlawan gerakan protes, Hamdok dengan cepat menjadi penjahat bagi sebagian orang.

Hamdok adalah orang pertama yang ditunjuk setelah penggulingan pemimpin lama Omar Al-Bashir dalam pemberontakan 2019.

“Hamdok telah menjual revolusi,” teriak pengunjuk rasa setelah kesepakatan diumumkan.

Asosiasi Profesional Sudan (SPA), sebuah kelompok protes terkemuka, menyebut kesepakatan pemimpin sipil dan militer itu "berbahaya".

Puluhan ribu orang bergabung dalam aksi unjuk rasa yang dijadwalkan di ibu kota, Khartoum, serta kota kembarnya Omdurman dan Bahri.

Baca juga: Setelah Kudeta Berdarah, Militer Sudan Akan Kembalikan Posisi PM Abdalla Hamdok

Pasukan keamanan menembakkan peluru dan gas air mata untuk membubarkan massa, kata saksi mata kepada kantor berita Reuters.

“Hamdok mengecewakan kami. Satu-satunya pilihan kami adalah turun di jalan,” kata Omar Ibrahim, seorang pengunjuk rasa berusia 26 tahun di Khartoum.

Kudeta tersebut memicu demonstrasi massa menentang militer Sudan.

Pembunuhan pada Minggu (21/11/2021) menambah jumlah orang tewas menjadi 41 orang dalam protes sejak kudeta militer Sudan berlangsung pada 25 Oktober, kata Komite Pusat Dokter Sudan, yang bersekutu dengan gerakan protes.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com