Pemilik toko akhirnya berinisiatif membuang stok minuman keras mereka ke selokan.
Orang-orang Parsi dan Anglo-India bukan tak bersalah sama sekali. Banyak pula dari mereka terlibat dalam keributan, memegang tongkat bambu dan senjata. Mereka menyerang orang-orang yang mengenakan khadi, pakaian khas Gandhi, dan berteriak "Turunkan topi Gandhi". Anggota Kongres yang didukung Parsi atau Kristen bisa menjadi sasaran kedua belah pihak.
Gandhi dengan cepat bereaksi terhadap kekerasan tersebut dan menyatukan para pemimpin dari berbagai komunitas untuk menengahi perdamaian.
Pada 19 November, ia melancarkan mogok makan pertamanya melawan kerusuhan agama. Dia bersumpah untuk tidak makan maupun minum sampai kekerasan mereda.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Buatan India Dinilai Punya Efikasi Tinggi
Taktik yang dilakukan Gandhi itu berhasil. Pada 22 November, Gandhi mengakhiri aksi mogok makannya dan dikelilingi oleh orang-orang India dari berbagai komunitas dan aliran politik.
Namun, Kerusuhan Pangeran Wales itu mengguncang dirinya. Dengan getir, dia mengakui bahwa kerusuhan itu telah membenarkan ketakutan minoritas yang lebih kecil terhadap mayoritas yang melancarkan kekerasan.
Maka, ketika Bombay pulih dari pembantaian, Gandhi berusaha mendapatkan kembali kepercayaan dari kelompok-kelompok minoritas sesegera mungkin.
Dia menginstruksikan kongres dan relawan khilafah tentang pentingnya hak-hak minoritas dan melakukan perbaikan. Komunitas mayoritas, kata Gandhi, memiliki tanggung jawab tersumpah untuk menegakkan kesejahteraan minoritas.
Pada pertemuan dan publikasi kongres, dia memberikan ruang politik yang signifikan kepada perwakilan minoritas, yang menyuarakan keraguan mereka tentang taktik Gandhi dan kekhawatiran mereka tentang dorongan mayoritas.
Baca juga: Rusia Mulai Memasok India dengan Sistem Pertahanan Udara S-400
Yang paling luar biasa, Gandhi dengan mantap mengganti slogan persatuan Hindu-Muslim dengan yang baru: "Persatuan Hindu-Muslim-Sikh-Parsi-Kristen-Yahudi".
Slogan itu terdengar 'berat', tetapi berhasil membantu meyakinkan minoritas yang lebih kecil bahwa mereka akan mendapat tempat di India yang telah merdeka.
Sekitar 58 orang tewas dalam kerusuhan itu dan satu dari enam pabrik minuman keras di Bombay diserang. Bagi Pangeran Wales, kerusuhan tersebut menandai awal yang tidak menyenangkan untuk turnya. Di tempat lain di India, dia disambut dengan pemogokan atau ancaman pembunuhan.
Namun, diplomasi teguh Gandhi adalah alasan kerusuhan sekarang dilupakan. Dia menghilangkan momok mayoritarianisme, memastikan bahwa kerusuhan tidak melukai Bombay secara permanen.
Di sinilah letak beberapa pelajaran untuk hari ini.
Baca juga: Warga India Rayakan Hari Keagamaan dengan Mandi di Sungai yang Tercemar
Kekerasan komunal, seperti Kerusuhan Pangeran Wales, sebagian besar merupakan konstruksi politik.
Ini bukan produk dari perbedaan agama yang tak terjembatani sejak masa purba. Pada 1921, suasana politik mendorong umat Hindu dan Muslim untuk berjuang bersama melawan komunitas lain. Hanya beberapa tahun kemudian, setelah runtuhnya aliansi Kongres-Khilafah, umat Hindu dan Muslim terlibat dalam pertempuran yang lebih berdarah satu sama lain.
Ada pelajaran lain dari tragedi itu. Mayoritarianisme bisa berubah-ubah dan menjadi beban. Hitung-hitungan yang mendasarinya dapat bergeser dan terfragmentasi dengan cara yang tidak terduga, seperti yang terjadi di jalan-jalan Bombay pada tahun 1920-an.
Mungkin itulah sebabnya Gandhi berusaha keras menolak mayoritarianisme dan menekankan toleransi bahkan terhadap minoritas terkecil sekalipun.
Seratus tahun yang lalu, dia mengeluarkan peringatan: jika mayoritas bersatu hari ini untuk menindas orang lain, maka "besok persatuan akan pecah di bawah ketamakan atau religiusitas palsu".
Baca juga: Ibu Kota India Tutup Sekolah Seminggu karena Polusi Udara Semakin Berbahaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.