Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Masukkan 4 Negara Uni Eropa ke Daftar Berisiko Tinggi Covid-19

Kompas.com - 21/11/2021, 06:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber DW

BERLIN, KOMPAS.com - Dengan meningkatnya infeksi Covid-19 Eropa, Jerman memerintahkan karantina wajib bagi para pelancong dari empat negara Uni Eropa.

Pemerintah Jerman menyatakan pada Jumat (18/11/2021) bahwa Irlandia, Belgia, Yunani dan Belanda sekarang dalam kategori "berisiko tinggi", dengan pembatasan perjalanan tambahan dijadwalkan mulai berlaku pada Minggu (21/11/2021).

Baca juga: Singapura: Suntikan Booster Covid-19 adalah Keharusan

Orang yang belum divaksinasi Covid-19 secara lengkap atau tidak dapat memberikan bukti pemulihan, diwajibkan menjalani karantina selama 10 hari. Ini dapat dipotong menjadi lima hari dengan tes virus corona negatif.

Pembatasan tidak akan berlaku untuk pulau-pulau Belanda Aruba, Curacao dan Sint Maarten, kata pejabat Jerman melansir DW.

Pada saat yang sama, Perancis akan dihapus dari daftar negara berisiko tinggi Covid-19 pada Minggu (21/11/2021), kata pemerintah Jerman dan pejabat negara Robert Koch Institute.

Baca juga: Gelombang Ke-6 Covid-19 Mulai Mereda, Singapura Cabut Pembatasan Sosial

Baik Belgia dan Belanda baru-baru ini meningkatkan tindakan pandemi mereka. Belanda melarang penggemar olahraga menghadiri pertandingan hingga setidaknya 4 Desember. Bar, restoran, dan toko juga diperintahkan tutup lebih awal.

Pada gilirannya, Belgia menginstruksikan karyawan untuk bekerja dari rumah empat hari seminggu.

Sementara itu, Yunani memutuskan untuk melarang orang yang tidak divaksinasi dari restoran, museum, pusat kebugaran dan bioskop, bahkan dengan tes negatif.

Baca juga: Jerman Hadapi Situasi Darurat Nasional Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com