LONDON, KOMPAS.com - Ibu dari salah satu korban dari kasus pemerkosaan jasad di kamar mayat, menuntut agar pemimpin rumah sakit di mana, David Fuller secara berantai menyiksa jenazah tanpa terdeteksi selama 12 tahun, untuk mengundurkan diri.
Jenazah Azra Kemal diperkosa tiga kali pada Juli 2020 di kamar mayat rumah sakit Tunbridge Wells oleh David Fuller, seorang ahli listrik di rumah sakit.
Baca juga: Ditemukan Kuburan Massal Tak Tercatat Dekat Kamp Nazi Berisi 1.362 Mayat
David Fuller diketahui telah menyiksa setidaknya 100 mayat antara 2008 dan 2010.
Nevres Kemal, pelapor utama dalam “skandal Baby P” di Haringey Inggris pada 2007, sangat marah tentang apa yang terjadi pada putrinya, Azra Kemal.
Dia menuntut pengunduran diri Miles Scott, kepala eksekutif kepercayaan Maidstone dan Tunbridge NHS (Layanan Kesehatan Nasional), Inggris.
"Scott harus pergi," katanya. "Orang itu tidak harus menunggu untuk dilempar, dia harus keluar sendiri."
Pada pertemuan yang dia lakukan dengan Scott, Kemal mengatakan bahwa Scott mengaku bertanggung jawab atas apa yang terjadi - sebuah pernyataan yang didukung oleh pejabat lain yang hadir.
“Akuntabilitas dimulai dengan pria di (jabatan) atas. Dia bertanggung jawab, tetapi dia tidak ingin kehilangan pekerjaan mewahnya,” protes Kemal melansir Guardian pada.
Baca juga: 10 Mayat Ditemukan di Kapal Migran di Lepas Pantai Libya
Pekan lalu, pemerintah tunduk pada seruan Kemal dan yang lainnya, untuk mengadakan penyelidikan tentang apa yang salah, dan menyelidiki internal dengan penyelidikan independen, yang dikepalai oleh Jonathan Michael.
Tapi Kemal berkata: "Mereka berencana untuk mengadakan penyelidikan - bagaimana sebuah organisasi dapat menilai dirinya sendiri atas sesuatu yang begitu menghebohkan?"
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.