Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Dokter Meninggal karena Covid-19 Setelah Selama 2 Tahun Obati Pasien Terinfeksi

Kompas.com - 20/11/2021, 06:52 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com - Seorang dokter yang menghabiskan waktu 2 tahun terakhirnya mengobati pasien Covid-19, meninggal karena terinfeksi virus itu.

Dr Irfan Halim yang tinggal terpisah dengan keluarganya selama 4 bulan di puncak pandemi untuk melindungi mereka dari virus selama dia bekerja di bangsal Covid-19.

Dokter itu awalnya pingsan pada 10 September saat sedang bertugas di Rumah Sakit Swindon, di mana ia tertular infeksi Covid-19, menurut istrinya, Saila.

Melansir Sky News pada Jumat (19/11/2021), Dr Halim dirawat di perawatan intensif di Swindon hingga 23 September, kemudian ia dipindahkan ke The Royal Brompton di London untuk menerima dukungan hidup spesialis.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Jerman Batasi Ketat Orang yang Tak Divaksin

Dr Halim ditempatkan pada extracorporeal membrane oxygenation (ECMO), sebuah mesin yang untuk sementara menggantikan fungsi jantung dan paru-paru.

Perawatan ini digunakan untuk pasien Covid-19 yang tidak dapat bernapas sendiri, bahkan dengan bantuan ventilator.

"NHS bertindak cepat untuk membawanya ke keluarganya (dengan selamat), tetapi secara tragis dia meninggal setelah sembilan pekan berjuang melawan Covid-19," menurut halaman penggalangan dana yang dibuat untuk Dr Halim.

Teman dekat dan keluarga Dr Halim mengatakan mereka membuat halaman untuk istri dan anak-anaknya "untuk meringankan beban" kehilangan.

Dr Halim yang digambarkan sebagai "dokter NHS yang luar biasa, berbakat, dan pekerja keras untuk membantu orang lain", adalah satu-satunya sumber pendapatan bagi keluarganya.

Baca juga: Kasus Pertama Covid-19 Diduga adalah Wanita yang Bekerja di Pasar Wuhan

"Irfan sangat dicintai dan menyentuh kehidupan banyak orang," kata halaman penggalangan dana itu.

"Sayangnya, dia diambil terlalu cepat dari orang-orang yang mencintainya."

"Dia bukan hanya seorang suami yang pengasih, ayah yang setia untuk empat anak kecil yang cantik, tetapi juga manusia yang luar biasa bagi semua orang yang diberkati karena telah bertemu dengannya."

Istrinya mengatakan di hari dia pingsan karena Covid-19 adalah "hanya hari biasa menyelamatkan nyawa" yang dilakukan Dr Halim.

"Dia berjuang keras untuk bersama anak-anaknya setiap hari," kenang Saila.

"Dengan hati yang hancur berkeping-keping di luar imajinasi, saya mengerahkan sedikit kekuatan yang saya miliki untuk menulis pesan ini," terangnya.

Baca juga: 5 Negara Asia Kehilangan 1,6 Juta Pekerjaan di Sektor Pariwisata Selama Covid-19

Halaman:
Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com