Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Harus Bangun Pagar Perbatasan dengan Rusia-Belarus Sepanjang 2.500 Kilometer

Kompas.com - 19/11/2021, 18:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KIEV, KOMPAS.com – Ukraina harus membangun pagar sepanjang lebih dari 2.500 kilometer di perbatasannya dengan Belarus dan Rusia untuk mencegah kemungkinan masuknya migran ilegal.

Menteri Dalam Negeri Ukraina Denys Monastyrskiy mengatakan pada Jumat (18/11/2021) bahwa negaranya harus menyisihkan uang dalam anggaran tahun depan untuk membangun pagar tersebut.

Monastyrskiy menambahkan, Ukraina berencana menggelar latihan militer terbaru dalam dua pekan ke depan untuk persiapan jika para migran mencoba melintasi perbatasan secara ilegal.

Baca juga: Situasi Memanas, Menlu AS dan Perancis Bahas Aktivitas Militer Rusia di Dekat Ukraina

Ukraina tengah waspada menjadi titik nyala baru dalam krisis migran di perbatasan Belarus dengan Uni Eropa.

“Tugas utama kami adalah menahan dan menghentikan kemungkinan arus besar migran ilegal,” kata Monastyrskiy kepada parlemen.

Pada Kamis (17/11/2021), Ukraina mencegat 15 migran dari Timur Tengah yang mencoba masuk dari Belarus, insiden pertama sejak krisis migran meningkat.

Sejauh ini, Ukraina telah mengerahkan 15 helikopter, dua pesawat, dan 44 pesawat tak berawak ke perbatasannya sebagai tanggapan atas krisis migran.

Baca juga: Presiden Ukraina Ungkap Hampir 100.000 Tentara Rusia di Perbatasan

Uni Eropa menuduh Belarus sebagai biang keladi krisis migran tersebut.

Blok tersebut menuding Belarus mempersilakan migran dari Timur Tengah datang ke negaranya lalu mendorong mereka melintasi perbatasan secara ilegal ke Polandia dan Lituania.

Belarus dan sekutunya, Rusia, menyangkal sebagai pihak yang menyulut krisis migran.

Krisis itu terjadi ketika Ukraina dan negara-negara NATO juga menyuarakan keprihatinan mereka tentang pergerakan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina.

Baca juga: Bikin Khawatir, Rusia Kerahkan Ribuan Pasukannya ke Perbatasan dengan Ukraina

“Kita harus memahami bahwa pembangunan batas negara yang tepat oleh Ukraina sepanjang perbatasannya dengan Federasi Rusia, negara agresor, dan Republik Belarus, dapat diandalkan untuk agresi ini,” kata Monastyrskiy.

Pekan ini, parlemen Ukraina mengizinkan penjaga perbatasan menggunakan peralatan militer dan senjata api.

Ditanya tentang tersebut, Monastyrskiy mengatakan para penjaga memang harus siap menggunakannya jika diperlukan. Tetapi, dia menyebutkan untuk saat peralatan itu belum diperlukan.

Hubungan antara Kiev dan Moskwa runtuh setelah Rusia mencaplok semenanjung Crimea pada 2014.

Setelah itu, pecah juga pertempuran antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia di Ukraina timur.

Baca juga: Ukraina Kirim 8.500 Tentara Buntut Panasnya Perbatasan Polandia-Belarus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com