Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Xi Jinping, Biden Tolak Aksi Sepihak China Mengubah Taiwan

Kompas.com - 16/11/2021, 15:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden menegaskan kepada Presiden China Xi Jinping, bahwa dia menolak adanya aksi sepihak untuk mengubah Taiwan.

Presiden ke-46 AS itu menegaskannya saat bertemu Xi untuk kali pertama secara virtual, dilansir BBC Selasa (16/11/2021).

Selain Taiwan, keduanya juga membahas isu sensitif lain, seperti keterlibatan Beijing di Region Xinjiang dan Hong Kong.

Baca juga: KTT Virtual Joe Biden-Xi Jinping Dibuka, Ini Hal-hal yang Dibahas

Diskusi selama kurang lebih tiga jam itu merupakan pembicaraan paling substansial sejak Biden menjabat pada Januari 2021.

Xi Jinping menanggapi Biden dengan menyatakan, dukungan AS bagi kemerdekaan Taiwan seperti bermain-main dengan api.

"Siapapun yang bermain-main dengan api bakal terbakar," jelas media pemerintah "Negeri Panda" seperti dikutip Reuters.

Gedung Putih menekankan, mantan senator Delaware tersebut tetap berkomitmen dalam menjalankan kebijakan Satu China.

"Tapi kami sangat menentang aksi sepihak mengubah status quo atau meremehkan stabilitas dan perdamaian di Selat Taiwan," jelas Washington.

Dengan kebijakan Satu China itu, maka AS mengakui dan menjalin relasi diplomatik dengan "Negeri Panda" daripada Taipei.

Baca juga: Jelang KTT Biden-Xi Jinping, Ini 6 Poin yang Mungkin Akan Dibahas

Meski begitu, AS juga mempunyai Undang-undang Relasi Taiwan, memungkinkan mereka membantu pulau tersebut jika daratan utama menyerang.

Oktober lalu, Biden sempat mencetuskan dia bakal mempertahankan pulau tersebut jika Beijing menggelar serangan.

Sikap blak-blakan Biden itu secara tidak langsung sudah menjauhkan Washington dari posisi "ambiguitas strategis".

Seperti apa suasana pertemuan virtual itu?

Dialog awalnya berjalan hangat, dengan Xi Jinping menyatakan sangat senang bisa bertemu "teman lamanya" itu.

Baca juga: Jelang KTT Biden-Xi Jinping, AS dan China Sudah Ribut Duluan soal Taiwan

"Mungkin saya harus memulainya lebih formal, meski Anda dan saya tidak pernah seformal ini sebelumnya," jawab pengganti Donald Trump itu.

Presiden berusia 78 tahun tersebut menerangkan, mereka selalu menjalin komunikasi secara jujur dan hati-hati.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com