Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Terpecah soal Klasifikasi Nuklir sebagai Energi Ramah Lingkungan

Kompas.com - 14/11/2021, 13:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

BERLIN, KOMPAS.com - Jerman, Luksemburg, Portugal, Denmark dan Austria menentang klasifikasi energi nuklir sebagai sumber daya ramah iklim pada Kamis (11/11/2021).

Pernyataan tersebut disampaikan di sela-sela KTT COP26, saat Komisi Eropa tengah membahas potensi energi apa saja yang masuk dalam kegiatan ekonomi yang berkelanjutan secara lingkungan.

Beberapa negara Uni Eropa lainnya yang dipimpin oleh Perancis, berusaha memasukkan energi nuklir modern ke dalam daftar energi ramah lingkungan. Perancis telah menyuarakan rencana menggunakan energi nuklir untuk menutup pabrik bahan bakar fosil yang merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca.

Baca juga: Makin Mesra, Rusia-China Jalin Kerja Sama Proyek Energi Nuklir

Bantahan dari negara lain

"Dekade ini akan sangat penting untuk bersama-sama menuju netralitas iklim dan sistem ekonomi yang menghormati batas planet kita," kata Jerman, Luksemburg, Portugal, Denmark, dan Austria dalam sebuah pernyataan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki kesepakatan klasifikasi yang mempertimbangkan keberlanjutan bentuk energi sepanjang siklus hidupnya, tambah koalisi lima negara itu, mengacu pada limbah radioaktif yang dihasilkan oleh penggunaan tenaga nuklir.

Baca juga: 10 Tahun Setelah Bencana PLTN Fukushima, Pengembangan Energi Nuklir di Jepang Terhenti

Mereka juga memperingatkan bahwa klasifikasi tersebut dapat berisiko mengalihkan dana Uni Eropa dari energi terbarukan seperti tenaga angin dan surya.

"Energi nuklir tidak bisa menjadi solusi dalam krisis iklim," kata Menteri Lingkungan Jerman Svenja Schulze.

"Itu terlalu berisiko, terlalu lambat, dan terlalu mahal untuk dekade ini dalam perang melawan perubahan iklim," tambahnya.

Menteri Lingkungan Austria Leonore Gewessler juga mendukung sikap Jerman dengan mengatakan, "Hanya karena sesuatu tidak begitu buruk tidak berarti itu baik."

Baca juga: 10 Tahun Setelah Bencana Fukushima, Bagaimana Nasib Energi Nuklir di Masa Depan?

Bagaimana dengan negara pendukung energi nuklir?

Perancis, Polandia, Hongaria, dan Republik Ceko meminta Komisi Eropa untuk mengklasifikasikan pembangkit listrik tenaga nuklir dan fasilitas penyimpanan limbah nuklir sebagai energi ramah lingkungan.

Mereka juga menginginkan kesepakatan klasifikasi untuk memasukkan pembangkit listrik berbahan bakar gas alam.

Sebelumnya, pada Selasa (9/11/2021), Perancis mengumumkan akan mulai membangun reaktor nuklir baru pertamanya dalam beberapa dekade untuk memenuhi janjinya mengurangi emisi karbon.

"Jika kita ingin membayar energi kita dengan harga yang wajar dan tidak bergantung pada negara asing, kita harus terus menghemat energi dan berinvestasi dalam produksi energi bebas karbon di tanah kita," kata Presiden Perancis Emmanuel Macron.

Baca juga: China Mulai Geser AS sebagai Pemasok Energi Nuklir Terbesar di Dunia

Klasifikasi nuklir sebagai energi berkelanjutan

Komisi Eropa tengah menyusun sistem klasifikasi berupa daftar kegiatan ekonomi yang berkelanjutan secara lingkungan.

Komisi mengatakan daftar itu harus menciptakan keamanan bagi investor, melindungi investor swasta dari pencucian hijau, membantu perusahaan menjadi lebih ramah iklim, mengurangi fragmentasi pasar, dan membantu mengalihkan investasi di tempat yang paling dibutuhkan.

Jika Brussels mengklasifikasikan tenaga nuklir sebagai "energi berkelanjutan" dalam teks hukum, poin itu akan dihitung sebagai rekomendasi langsung ke pasar keuangan untuk berinvestasi di pembangkit nuklir.

Pada April 2020, Badan Ilmiah Komisi Eropa dan Pusat Penelitian Gabungan merilis laporan yang menemukan bahwa tenaga nuklir adalah sumber energi rendah karbon yang aman yang sebanding dengan angin dan tenaga air dalam hal kontribusinya terhadap perubahan iklim.

Namun, banyak pencinta lingkungan menentang tenaga nuklir dengan alasan risiko kehancuran nuklir dan kesulitan membuang limbah nuklir dengan benar.

Baca juga: Ambisi Capai Netralitas Karbon, Inggris Berencana Danai PLTN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com