MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia dan China mengumumkan dimulainya serangkaian proyek energi nuklir bersama pada Senin (17/5/2021).
Kerja sama tersebut terjalin setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menggelar konferensi video.
Baca juga: Bahan Bakar Nuklir Chernobyl Membara Lagi, Bisa Picu Ledakan Baru
Kedua negara juga memuji rencana pembangunan beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir China dengan teknologi Rusia.
Associated Press melaporkan bahwa media pemerintah China CCTV menyiarkan konferensi video antara Xi dengan Putin.
Keduanya mengumumkan pembangunan bersama dua reaktor nuklir Rusia di fasilitas pembangkit listrik Tianwan dan Xudapu China.
Baca juga: Cek Fakta Mitos-mitos Bencana Nuklir Chernobyl
Pembangunan kedua reaktor direncanakan selesai masing-masing pada 2026 dan 2028 sebagaimana dilansir The Hill.
Putin menyebut proyek itu sebagai investasi besar bagi ketahanan energi China selama konferensi video, menurut Associated Press.
"Para profesional Rusia dan China sedang menjalankan proyek bersama yang benar-benar khas," ujar Putin.
Baca juga: Perundingan Nuklir Iran di Wina Capai Kemajuan
Dia juga memuji reaktor nuklir Rusia merupakan teknologi yang canggih dan memenuhi semua peraturan keselamatan serta standar ekologi tertinggi.
Langkah tersebut membuat hubungan Beijing dan Moskwa semakin mesra sekaligus membantu tujuan Beijing dalam memangkas emisi dari jaringan energinya.
Xi mengumumkan pada musim gugur bahwa China berambisi supaya negaranya sepenuhnya menghasilkan nol emisi pada 2060.
Baca juga: 35 Tahun Bencana Chernobyl, Kecelakaan Nuklir Terparah di Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.