Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Tonga Konfirmasi Kasus Pertama Covid-19 Setelah 2 Tahun Pandemi

Kompas.com - 30/10/2021, 19:31 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

NUKUALOFA, KOMPAS.com - Tonga mengkonfirmasi kasus pertama Covid-19 pada Jumat (29/10/2021), setelah 2 tahun menjadi pandemi di seluruh negeri.

Negara kepulauan Pasifik itu mendeteksi kasus pertama Covid-19 pada orang yang telah divaksinasi lengkap yang tiba dengan penerbangan repatriasi dari Selandia Baru, seperti yang dilansir dari BBC pada Sabtu (30/10/2021).

Perdana Menteri Tonga Pohiva Tu'i'onetoa memperingatkan bahwa penduduk di pulau utama Tongatapu menghadapi kemungkinan lockdown pekan depan.

Tonga adalah salah satu negara terakhir yang tidak melaporkan infeksi Covid-19.

Baca juga: Kasus Covid-19 di China Naik Lagi, Resepsi Pernikahan Dilarang

Lebih dari 100.000 orang tinggal di negara kepulauan Pasifik tersebut, yang terletak di barat laut Selandia Baru.

Hanya sepertiga penduduk Tonga yang telah divaksinasi lengkap. Namun, koordinator imunisasi nasional, Afu Tei, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ribuan orang dari luar negeri telah datang ke pusat vaksinasi untuk mendapatkan suntikan vaksin.

Orang yang dikonfirmasi menjadi kasus pertama Covid-19 di Tong itu termasuk di antara 215 orang dalam penerbangan repatriasi dari Christchurch, Selandia Baru.

Penumpang lainnya termasuk anggota tim Olimpiade Tonga yang terdampar di kota Christchurch sejak Olimpiade Tokyo.

Kementerian Kesehatan Selandia Baru mengatakan bahwa individu tersebut telah dites negatif Covid-19 sebelum meninggalkan Christchurch.

Namun, pihak berwenang di Tonga mengatakan hasil positif dicatat pada Kamis (28/10/2021), setelah tes Covid-19 rutin yang dilakukan saat para repatriasi dalam isolasi wajib yang dikelola pemerintah.

Siale Akau'ola, kepala eksekutif kementerian kesehatan Tonga, mengatakan kepada wartawan bahwa orang Tonga yang terinfeksi telah menerima dosis kedua vaksin Covid-19 pada pertengahan Oktober.

Baca juga: Malaysia Laporkan 70.058 Kasus Aktif Covid-19, Sarawak Berencana Beli Pil Merck

Sehingga, pihak berwenang menganggap bahwa orang tersebut tidak akan sakit parah dan menularkan Covid-19 ke orang-orang.

Perdana Menteri Tonga Pohiva Tu'i'onetoa mengatakan dia telah disarankan untuk tidak memberlakukan lockdown segera "karena virus akan memakan waktu lebih dari tiga hari untuk berkembang pada seseorang yang tertular sebelum mereka menjadi menular".

"Kita harus menggunakan waktu ini untuk bersiap-siap, jika ada lebih banyak orang yang terkonfirmasi terjangkit virus," tambahnya.

Sejak awal pandemi Covid-19, lebih dari 246 juta kasus telah dilaporkan di seluruh dunia, dan hampir 5 juta kematian terkait virus corona, menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins.

Covid-19 ini belum menyebar ke beberapa negara kepulauan di Pasifik, seperti Tuvalu.

Negara-negara lain, seperti Korea Utara dan Turkmenistan belum melaporkan kasus apa pun, tetapi para ahli sepakat bahwa virus corona itu mungkin ada, meskipun tidak dikonfirmasi secara resmi oleh pihak pemerintah.

Baca juga: Intelijen AS: Asal-usul Covid Mungkin Tak Akan Pernah Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com