KOMPAS.com - Crimea adalah sebuah semenanjung di kawasan Laut Hitam, yang pada tahun 1921-1945 merupakan daerah kekuasaan Uni Soviet.
Setelah tahun 1925, Crimea menjadi bagian dari Ukraina.
Tapi, Crimea selanjutnya dilanda krisis domestik, yang turut melibatkan konflik horizontal negara-negara Uni Eropa dan Rusia.
Baca juga: Sejarah Konflik Rusia-Ukraina, dari Crimea hingga Jersey Euro 2020
Dilansir berbagai sumber, krisis Crimea bermula ketika Presiden Ukraina Viktor Yanukovich mengumumkan bahwa Ukraina mundur dari perjanjian Uni Eropa pada November 2013.
Pelengseran Yanukovich menimbulkan protes besar-besaran mahasiswa di Kiev. Pada Februari 2014, parlemen Ukraina melengserkan Yanukovich dari jabatannya.
Pelengseran Yanukovich menyebabkan konflik dalam pemerintahan Ukraina yang terbagi menjadi dua golongan yaitu pro-Uni Eropa dan pro-Rusia.
Pihak pro-Uni Eropa berasal dari masyarakat dan politisi Ukraina daratan, pro-Rusia berasal dari masyarakat dan politisi Crimea.
Baca juga: Ukraina Tuding Rusia Akan Musnahkan Bahasa Asli Penduduk Crimea
Pada awal tahun 2014, perdana menteri Crimea meminta bantuan Rusia agar menyelesaikan konflik dalam negeri Ukraina.
Pemerintah Rusia menerima permintaan dari Crimea dan mengirimkan pasukannya.
Letak geopolitik Crimea yang strategis ingin dimanfaatkan Rusia untuk memperkuat pengaruh di kawasan Eropa Timur dan Timur Tengah.
Baca juga: AS dan Uni Eropa Tegaskan Crimea Milik Ukraina
Rusia juga memiliki jalur pipa gas di Ukraina yang menghubungkan sumber gas di Rusia menuju ke negara-negara Eropa.
Kalau Rusia bisa menguasainya, pasti akan sangat menguntungkan bisnis energi gas Rusia.
Intervensi Rusia atas konflik di Ukraina menimbulkan kecaman dari Uni Eropa. Dalam buku "Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern" karya Wahjudi Djaja, Uni Eropa memberlakukan larangan ekspor komoditas perdagangan Rusia ke negara-negara Uni Eropa.
Rusia juga dikeluarkan dari kelompok negara-negara industri Group of 8 (G8).
Baca juga: Ada Unjuk Rasa Menentang Dirinya di Rusia, Putin Hadiri Acara Geng Motor di Crimea
Krisis Crimea berakhir pada 16 Maret 2014 ketika parlemen Crimea mengadakan referendum, yang memutuskan bahwa Crimea memilih melepaskan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.
Krisis Crimea menimbulkan dampak besar dalam bidang politik dan ekonomi.
Masyarakat Eropa Barat khawatir akan adanya krisis energi yang ditimbulkan karena blokade komoditas gas dan minyak dari Rusia.
Selain itu, ada potensi timbulnya korban jiwa karena bentrokan masyarakat pro-Rusia dan pro-Uni Eropa di Ukraina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.