Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Crimea: Sejarah dan Keterlibatan Rusia

Kompas.com - 30/10/2021, 16:51 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Crimea adalah sebuah semenanjung di kawasan Laut Hitam, yang pada tahun 1921-1945 merupakan daerah kekuasaan Uni Soviet.

Setelah tahun 1925, Crimea menjadi bagian dari Ukraina.

Tapi, Crimea selanjutnya dilanda krisis domestik, yang turut melibatkan konflik horizontal negara-negara Uni Eropa dan Rusia.

Baca juga: Sejarah Konflik Rusia-Ukraina, dari Crimea hingga Jersey Euro 2020

Dilansir berbagai sumber, krisis Crimea bermula ketika Presiden Ukraina Viktor Yanukovich mengumumkan bahwa Ukraina mundur dari perjanjian Uni Eropa pada November 2013.

Pelengseran Yanukovich menimbulkan protes besar-besaran mahasiswa di Kiev. Pada Februari 2014, parlemen Ukraina melengserkan Yanukovich dari jabatannya.

Pelengseran Yanukovich menyebabkan konflik dalam pemerintahan Ukraina yang terbagi menjadi dua golongan yaitu pro-Uni Eropa dan pro-Rusia.

Pihak pro-Uni Eropa berasal dari masyarakat dan politisi Ukraina daratan, pro-Rusia berasal dari masyarakat dan politisi Crimea.

Baca juga: Ukraina Tuding Rusia Akan Musnahkan Bahasa Asli Penduduk Crimea

Pada awal tahun 2014, perdana menteri Crimea meminta bantuan Rusia agar menyelesaikan konflik dalam negeri Ukraina.

Pemerintah Rusia menerima permintaan dari Crimea dan mengirimkan pasukannya.

Letak geopolitik Crimea yang strategis ingin dimanfaatkan Rusia untuk memperkuat pengaruh di kawasan Eropa Timur dan Timur Tengah.

Baca juga: AS dan Uni Eropa Tegaskan Crimea Milik Ukraina

Rusia juga memiliki jalur pipa gas di Ukraina yang menghubungkan sumber gas di Rusia menuju ke negara-negara Eropa.

Kalau Rusia bisa menguasainya, pasti akan sangat menguntungkan bisnis energi gas Rusia.

Intervensi Rusia atas konflik di Ukraina menimbulkan kecaman dari Uni Eropa. Dalam buku "Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern" karya Wahjudi Djaja, Uni Eropa memberlakukan larangan ekspor komoditas perdagangan Rusia ke negara-negara Uni Eropa.

Rusia juga dikeluarkan dari kelompok negara-negara industri Group of 8 (G8).

Baca juga: Ada Unjuk Rasa Menentang Dirinya di Rusia, Putin Hadiri Acara Geng Motor di Crimea

Krisis Crimea berakhir pada 16 Maret 2014 ketika parlemen Crimea mengadakan referendum, yang memutuskan bahwa Crimea memilih melepaskan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.

Krisis Crimea menimbulkan dampak besar dalam bidang politik dan ekonomi.

Masyarakat Eropa Barat khawatir akan adanya krisis energi yang ditimbulkan karena blokade komoditas gas dan minyak dari Rusia.

Selain itu, ada potensi timbulnya korban jiwa karena bentrokan masyarakat pro-Rusia dan pro-Uni Eropa di Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com