Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Laporkan 70.058 Kasus Aktif Covid-19, Sarawak Berencana Beli Pil Merck

Kompas.com - 30/10/2021, 12:40 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

PUTRAJAYA, KOMPAS.com – Malaysia melaporkan 63 kematian akibat Covid-19 dalam sehari pada Jumat (29/10/2021).

Selain itu, “Negeri Jiran” juga melaporkan 5.798 kasus Covid-19 baru dalam sehari sebagaimana dilansir Malay Mail.

Dengan penambahaan jumlah tersebut, kasus aktif di Malaysia kini sebanyak 70.058 kasus. Dari jumlah kasus aktif itu, sebanyak 267 pasien Covid-19 saat ini dirawat di ICU.

Baca juga: Intelijen AS: Asal-usul Covid Mungkin Tak Akan Pernah Diketahui

Sementaar, portal CovidNow Kementerian Kesehatan Malaysia menunjukkan bahwa jumlah kematian kumulatif akibat Covid-19 sekarang mencapai 28.832 jiwa.

Selama dua pekan terakhir, Sarawak memuncaki daftar kematian per juta orang yakni 65 kematian per juta.

Ketua Menteri Negara Bagian Sarawak Abang Johari Tun Openg mengatakan, pihaknya akan membeli pil anti-Covid setelah disetujui dan akan didistribusikan di negara bagian tersebut.

Baca juga: Jepang Sukses Turunkan Kasus Covid-19 Varian Delta Tanpa Lockdown, Ini Caranya

“Saya telah memberi tahu Dr Sim (Kui Hian) dan (Amar Douglas) Uggah bahwa kami ingin membeli pil ini setelah diberikan persetujuan untuk digunakan,” kata Abang Johari.

“Kami akan membelinya untuk keselamatan masyarakat. Saya juga ingin semua orang terus menjaga diri terhadap varian baru Covid-19 ini,” sambung Abang Johari.

Malaysia baru-baru ini menandatangani surat perjanjian untuk membeli antivirus yakni Molnupiravir sebagai pil anti-Covid yang dikembangkan oleh Merck Sharp & Dohme.

Baca juga: China Lockdown 3 Kota untuk Tangani Lonjakan Kasus Covid-19

Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan, dalam kesepakatan tersebut, pemerintah menyepakati pengadaan 150.000 paket pil anti-Covid.

Khairy mengatakan bahwa Molnupiravir, bagaimanapun, tidak dapat mencegah infeksi. Ini hanya bermanfaat bagi mereka yang sudah terinfeksi Covid-19.

“Keputusan ini diambil sebagai persiapan untuk memulai transisi ke fase endemik hidup dengan virus Covid-19,” kata Khairy.

Baca juga: G20 Harus Salurkan Surplus Vaksin Covid-19 ke Negara yang Membutuhkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com