Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

G20 Harus Salurkan Surplus Vaksin Covid-19 ke Negara yang Membutuhkan

Kompas.com - 29/10/2021, 06:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.com – Para pemimpin negara-negara anggota G20 harus memanfaatkan pertemuan di Roma, Italia, untuk menyepakati distribusi kelebihan vaksin Covid-19 ke negara-negara berpenghasilan rendah.

Permintaan tersebut disampaikan sejumlah mantan presiden dan perdana menteri pada Jumat (29/10/2021) kepada Perdana Menteri Italia Mario Draghi melalui surat.

Para mantan pemimpin dari seluruh dunia yang berjumlah 100 orang tersebut mendesak Draghi memanfaatkan KTT G20 untuk mengatasi distribusi vaksin yang tidak adil.

Baca juga: Carina Joe Ilmuwan Indonesia di Balik Vaksin AstraZeneca, Akan Wakili Tim Raih Penghargaan Pride of Britain

Pra mantan pemimpin yang menandatangani surat tersebut termasuk mantan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, mantan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, dan mantan Presiden Brasil Fernando Cardoso.

Kelompok itu mengatakan AS, Uni Eropa, Inggris dan Kanada akan menimbun 240 juta vaksin yang tidak digunakan pada akhir bulan sebagaimana dilansir Reuters.

Vaksin-vaksin itu dapat segera diangkut oleh militer negara-negara tersebut ke negara-negara yang lebih membutuhkan.

Mereka menambahkan, pada akhir Februari, sebanyak 1,1 miliar vaksin Covid-19 yang surplus dapat ditransfer.

Baca juga: Ahli WHO: Vaksin Covid-19 Bukanlah Peluru Perak

“Tidak etis jika semua vaksin ini disia-siakan ketika secara global ada 10.000 kematian akibat Covid-19 setiap hari, banyak di antaranya dapat dicegah,” bunyi surat itu.

Kelompok itu menuturkan, target WHO agar 40 persen populasi dunia divaksinasi pada akhir tahun hanya dapat dipenuhi jika G20 sepakat untuk memerintahkan pemindahan kelebihan pasokan vaksin mereka.

“Ketidakadilan vaksin juga merupakan ancaman bagi kita semua,” sambung surat tersebut.

Mereka menambahkan, semua orang di dunia tetap tidak aman sampai semua orang benar-benar dipastikan keamanannya.

“Tanpa vaksinasi yang mendesak dan meluas, varian baru akan terus muncul di daerah yang tidak divaksinasi, dan mungkin menyebar dari sana untuk menantang perlindungan vaksin di lebih banyak negara yang sudah divaksinasi,” imbuh surat tersebut.

Baca juga: Rayakan 1 Miliar Suntikan Vaksin Covid-19, India Luncurkan Lagu dan Film

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com