Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NATO Buat Strategi Pertahanan Lawan Serangan Potensial Rusia

Kompas.com - 21/10/2021, 08:50 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BRUSSELS, KOMPAS.com – Para menteri pertahanan negara-negara anggota NATO akan menyetujui rencana induk terbaru yang berisi strategi pertahanan dalam melawan serangan potensial Rusia di beberapa front.

Rencana tersebut bersifat rahasia dan melampaui rencana pertahanan regional yang ada sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (21/10/2021).

Itu akan bertujuan untuk mempersiapkan menghadapi serangan simultan di daerah Baltik dan Laut Hitam, mungkin termasuk senjata nuklir, serta peretasan jaringan komputer.

Baca juga: AS Mengaku Tidak Tahu Cara Menghadapi Rudal Hipersonik China dan Rusia

Sejumlah pejabat AS, diplomat NATO, dan mantan pejabat mengatakan, konsep untuk pencegahan dan pertahanan di wilayah Euro-Atlantik, dan rencana implementasi strategis, diperlukan.

Karena, Rusia mengembangkan sistem senjata canggih dan menyebarkan pasukan dan peralatan yang lebih dekat dengan perbatasan sekutu.

Di sisi lain, Rusia selalu menyangkal tuduhan bahwa pihaknya berniat memulai perang.

Pada Mei, Rusia mengerahkan sekitar 100.000 tentara di wilayah perbatasannya dengan Ukraina.

Baca juga: Rusia Nyatakan Gerakan Media Sosial “Male State” sebagai Kelompok Ekstremis

Menurut beberapa pejabat Barat, jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak Moskwa menganeksikan Crimea pada 2014.

Pada September, Rusia menggunakan robot tempur barunya dalam latihan militer dengan Belarus. Hal tersebut membuat khawatir negara-negara Baltik.

Rusia juga getol meningkatkan atau mengganti sistem-sistem ruang angkasa milik militer era Uni Soviet serta mengembangkan teknologi untuk mengganggu sistem komando sekutu.

Selain itu, Moskwa juga mengembangkan “senjata super” seperti rudal hipersonik yang mampu membawa hulu ledak nuklir dan dapat menghindari sistem peringatan dini.

Baca juga: Rusia Cegat Bomber AS di Laut Hitam

Pensiunan jenderal AS, Ben Hodges, mengatakan kepada Reuters bahwa dia berharap rencana strategis akan mengarah pada lebih banyak koherensi dalam pertahanan kolektif NATO.

"Bagi saya, Laut Hitam adalah titik yang lebih mungkin daripada Baltik," kata Hodges.

Dia menggarisbawahi bahwa kekuatan besar seperti Inggris dan Perancis memiliki kehadiran yang lebih sedikit di Laut Hitam. Sementara Turki lebih fokus pada konflik di Suriah.

Mantan pejabat senior NATO Jamie Shea mengatakan, rencana itu mungkin membantu memperkuat fokus terhadap Rusia ketika AS, Inggris, dan Perancis sedang mengembangkan strategi Indo-Pasifik.

Baca juga: Setelah 8 Delegasi Diusir, Rusia Balas NATO dengan Hentikan Misi Diplomasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com