PYONGYANG, KOMPAS.com – Korea Utara mengatakan, AS bereaksi berlebihan terhadap uji coba rudal terbaru yang dilakukan Pyongyang.
Pernyataan tersebut disampaikan Korea Utara pada Kamis (21/10/2021) sebagaimana dilansir Reuters.
Sebelumnya, Korea Utara mengonfirmasi berhasil meluncurkan rudal balistik dari kapal selam (SLBM) terbarunya.
Baca juga: AS Mengaku Tidak Tahu Cara Menghadapi Rudal Hipersonik China dan Rusia
Pada Rabu (20/10/2021), Dewan Keamanan PBB menggelar rapat atas permintaan AS dan Inggris terkait dengan uji coba rudal Korea Utara.
Utusan AS mendesak Pyongyang untuk menerima tawaran pembicaraan. Dia juga menegaskan bahwa Washington tidak memiliki niat bermusuhan terhadapnya.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan, uji coba tersebut adalah bagian dari rencana jangka menengah Korea Utara untuk meningkatkan pertahanan diri.
Uji coba SLBM tersebut juga tidak ditujukan kepada AS atau negara lain, menurut kantor berita resmi KCNA.
Baca juga: Daftar Uji Coba Rudal Korea Utara Sepanjang 2021
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara berujar, Washington mengambil tindakan provokatif dengan menyebut uji coba rudal itu sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dia menambahkan, AS berlebihkan karena mengatakan uji coba tersebut merupakan ancaman terhadap perdamaian dan stabilitas regional.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara juga mengatakan bahwa “Negeri Paman Sam” memiliki standar ganda.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.