Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2021, 11:37 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara meluncurkan satu rudal balistik ke arah laut di lepas pantai timur negaranya pada Selasa (19/10/2021), yang terpantau oleh Korea Selatan dan Jepang.

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan melaporkan peluncuran rudal balistik itu terjadi pada pukul 10.17 (01.17 GMT) di sekitar Sinpo, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Selasa (19/10/2021).

Di daerah Sinpo, Korea Utara memiliki pangkalan kapal selam serta peralatan untuk uji tembak rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM) dan sebelumnya pernah meluncurkan jenis rudal lain dari sana.

Baca juga: China Bantah Telah Uji Coba Rudal Hipersonik seperti Ramai Diberitakan

“Militer kami memantau dengan cermat situasi dan mempertahankan postur kesiapan dalam kerja sama erat dengan Amerika Serikat, untuk mempersiapkan kemungkinan peluncuran tambahan,” kata JCS dalam sebuah pernyataan.

Kantor kepresidenan Korea Selatan mengatakan akan mengadakan pertemuan dengan Dewan Keamanan Nasional untuk membahas peluncuran rudal balistik Korea Utara di daerah Sinpo tersebut.

Di Jepang, Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan bahwa dua rudal balistik telah terdeteksi, menurut laporan kantor berita Reuters.

Kishida menggambarkan serangkaian uji coba rudal balistik Korea Utara baru-baru ini sebagai hal yang "mengecewakan".

Pejabat dari AS dan Korea Selatan telah berusaha mendorong Korea Utara untuk kembali ke negosiasi yang terhenti mengenai larangan senjata dan program nuklirnya.

Baca juga: Menakutkannya Rudal Hipersonik China Mampu Putari Dunia Sebelum Jatuh di Mana Saja

“Kami akan mengupayakan diplomasi dengan DPRK (Korea Utara) untuk membuat kemajuan nyata yang meningkatkan keamanan Amerika Serikat dan sekutu kami,” kata Sung Kim, perwakilan khusus AS untuk Korea Utara.

Sung Kim mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah pembicaraan dengan mitranya dari Korea Selatan di Washington pada Senin (18/10/2021).

Kepala intelijen dari AS, Korea Selatan, dan Jepang akan bertemu di Seoul pada Selasa (19/10/2021) untuk membahas situasi di Korea Utara, menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap.

Negosiasi untuk membongkar program nuklir terlarang Korea Utara telah terhenti sejak Februari 2019, ketika pertemuan puncak di Vietnam antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un gagal mencapai mufakat.

Kemudian, pertemuan antara dua pemimpin dari Korea Utara dan Selatan di zona demiliterisasi negara mereka juga gagal membuat kemajuan.

Baca juga: China Uji Rudal Hipersonik Berkemampuan Nuklir, AS Terkejut

Sejak itu, Pyongyang telah meningkatkan pengujian senjata negaranya, memamerkan perkembangan baru dalam teknologi rudal dan meningkatkan aktivitas di kompleks nuklir Yongbyon.

Langkah pengembangan senjata tersebut bagi Kim Jong Un adalah kebijakan yang diperlukan untuk "pertahanan diri" negaranya.

Korea Utara telah dilarang melakukan uji coba rudal balistik di bawah sanksi PBB. Namun pada September, terpantau negara komunis itu melakukan serangkaian uji coba senjata, seperti rudal hipersonik.

“Korea Utara berusaha memaksa dunia untuk menerima pelanggarannya terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB, seolah-olah itu adalah tindakan pembelaan diri yang normal,” kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul.

“Ini adalah bagian dari upaya rezim Kim untuk mencapai pengakuan internasional de facto sebagai kekuatan nuklir dan menerima konsesi hanya untuk melanjutkan kontak,” ucapnya.

Korea Selatan juga telah meningkatkan modernisasi militer, dengan Seoul menguji SLBM pertamanya pada September, dan mempersiapkan peluncuran luar angkasa pertamanya pada akhir pekan ini.

Baca juga: Intelijen AS: Korut Bakal Uji Coba Rudal Balistik Tahun Depan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Al Jazeera

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ukraina Jatuhkan 10 dari 12 Drone Shahed yang Diterbangkan Rusia

Ukraina Jatuhkan 10 dari 12 Drone Shahed yang Diterbangkan Rusia

Global
Selandia Baru Larang Ponsel di Sekolah untuk Tingkatkan Angka Melek Huruf

Selandia Baru Larang Ponsel di Sekolah untuk Tingkatkan Angka Melek Huruf

Global
Menteri Malaysia Minta Warga Menikah Dini untuk Dongkrak Angka Kelahiran

Menteri Malaysia Minta Warga Menikah Dini untuk Dongkrak Angka Kelahiran

Global
Presiden Belarus Alexander Lukashenko Akan Temui Xi Jinping di China

Presiden Belarus Alexander Lukashenko Akan Temui Xi Jinping di China

Global
Operator Satelit Mata-mata Korea Utara Akan Laporkan Temuan ke Militer

Operator Satelit Mata-mata Korea Utara Akan Laporkan Temuan ke Militer

Global
Warga Israel yang Dibebaskan Hamas Berbicara di Depan Umum untuk Kali Pertama, Tuntut Pemerintah

Warga Israel yang Dibebaskan Hamas Berbicara di Depan Umum untuk Kali Pertama, Tuntut Pemerintah

Global
Rangkuman Hari Ke-647 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Cegah Petro Bertemu Viktor Orban | Kabar Rusia Eksekusi Tentara yang Menyerah

Rangkuman Hari Ke-647 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Cegah Petro Bertemu Viktor Orban | Kabar Rusia Eksekusi Tentara yang Menyerah

Global
Ini Klaim China soal Penyebab Lonjakan Penyakit Pernapasan yang Jadi Sorotan Dunia

Ini Klaim China soal Penyebab Lonjakan Penyakit Pernapasan yang Jadi Sorotan Dunia

Global
Ledakan Bom di Universitas Mindanao Filipina Tewaskan 3 Orang

Ledakan Bom di Universitas Mindanao Filipina Tewaskan 3 Orang

Global
Pria Serang Turis di Paris Dekat Menara Eiffel, 1 Orang Tewas, 2 Terluka

Pria Serang Turis di Paris Dekat Menara Eiffel, 1 Orang Tewas, 2 Terluka

Global
Wapres AS: Terlalu Banyak Warga Palestina Tak Bersalah Terbunuh di Gaza

Wapres AS: Terlalu Banyak Warga Palestina Tak Bersalah Terbunuh di Gaza

Global
Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Warga Mengungsi karena Khawatir Tsunami

Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Warga Mengungsi karena Khawatir Tsunami

Global
[UNIK GLOBAL] Perkara Kopi Joss di Malaysia | Hidup 50 Tahun Tanpa Makan

[UNIK GLOBAL] Perkara Kopi Joss di Malaysia | Hidup 50 Tahun Tanpa Makan

Global
Netanyahu Tegaskan Israel Akan Terus Berperang sampai Semua Tujuan Tercapai

Netanyahu Tegaskan Israel Akan Terus Berperang sampai Semua Tujuan Tercapai

Global
COP28: 117 Negara Teken Komitmen Tingkatkan Kapasitas Energi Terbarukan 3 Kali Lipat

COP28: 117 Negara Teken Komitmen Tingkatkan Kapasitas Energi Terbarukan 3 Kali Lipat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com