Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supermarket Indonesia di AS Laris Manis Saat Pandemi, Antrean sampai 3 Jam

Kompas.com - 04/10/2021, 16:26 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Warga Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat terkadang mengalami kesulitan untuk mendapatkan makanan atau bumbu masak khas Indonesia di kota tempat tinggal mereka.

Pasalnya, hanya segelintir restoran dan supermarket Indonesia yang beroperasi di Amerika, mengingat jumlah populasi warga Indonesia di Amerika yang hanya mencapai sekitar 129.000 orang, jika dibandingkan warga Asia dari China, yang mencapai sekitar 5,4 juta orang, berdasarkan hasil analisis Pew Research Center untuk Biro Sensus Amerika Serikat.

Yasmin Prasetyo, warga Indonesia di Virginia, sempat mengalami kesulitan saat ingin mencari bumbu masakan khas Indonesia. "Ada sih di beberapa supermarket Asia, tapi barangnya enggak banyak. Terbatas," kata Yasmin kepada VOA.

Baca juga: WNI Asal Cimahi Kuliah di MIT, Rancang Panel Surya Versi Baru untuk Indonesia

Dulu, ketika belum ada supermarket Indonesia di dekat tempat tinggalnya, ia rela pergi ke kota lain untuk berbelanja di supermarket Indonesia.

“Dulu tuh kita mau beli produk-produk Indonesia yang lengkap kita tuh harus niat banget, sampai harus nyetir beberapa jam sampai ke Philadelphia. Pokoknya niat banget deh,” tambah Yasmin.

Supermarket Indonesia di AS jadi obat rindu

Memang untuk mengobati kerinduan akan makanan khas Indonesia, warga Indonesia di Amerika yang ingin berkreasi dalam memasak, lantas bergantung pada supermarket Indonesia yang tersebar di berbagai kota besar di Amerika.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by 8512 Queens Blvd Elmhust NY (@indojavagroceries)

Salah satunya adalah supermarket INDO Java di kota Elmshurst, New York, yang sudah beroperasi sejak tahun 2006. INDO Java adalah supermarket Indonesia pertama di kota New York. Supermarket ini menjual berbagai produk, bumbu, dan makanan khas Indonesia, seperti dijelaskan oleh Ria Janti, salah seorang pemiliknya.

“Kebetulan kita ada di tengah-tengah community orang Indonesia. Kita menjual khusus product Indonesia seperti bumbu-bumbu, kita juga jual tempe, kerupuk-kerupuk, kita melayani khusus untuk orang Indonesia yang merantau, supaya mereka kalau kepengin makan rawon, soto, kita juga ada bumbu-bumbunya,” kata Ria Janti kepada VOA belum lama ini.

Dini Hyde, warga Indonesia di NY, pelanggan INDO Java.DOK DINI HYDE via VOA INDONESIA Dini Hyde, warga Indonesia di NY, pelanggan INDO Java.
Bagi warga Indonesia di New York, Dini Hyde, adanya supermarket Indonesia di kotanya sangat berguna.

"Karena kalau pas homesick (rindu kampung), kita mau gimana kalau pengin sambal kecombrang? Dampak buat (saya) tuh meminimalisasi homesick," kata Dini kepada VOA.

INDO Java juga menyediakan makanan siap saji seperti paket nasi campur dan nasi uduk, gulai kikil, ikan balado, ayam rica-rica, nasi pecel, bandeng presto dan masih banyak lagi.

Juni lalu, warga Indonesia, Tasya Hardono bersama rekannya, John Avila, dan Windi Priliantining memberanikan diri untuk membuka supermarket Indonesia pertama di Chicago, Illinois, yang diberi nama “WARoeNG.” Pembukaan supermarket ini ikut dihadiri oleh Wali Kota Schaumburg, Tom Dailly, serta Konsul Jenderal RI di Chicago, Meri Binsar Simorangkir.

“Selama saya tinggal di sini, hampir 25 tahun, tidak ada grocery store (Indonesia) di kota ini. Sehingga saya seperti kebanyakan warga Indonesia di Chicago, saya kesusahan mencari produk-produk Indonesia,” cerita Tasya kepada VOA belum lama ini.

Baca juga: WNI Jual Martabak Terang Bulan di New York, Laris Manis Diserbu Pembeli

DOK TASYA HARDONO via VOA INDONESIA Pemilik supermarket WARoeNG di Chicago (ki-ka: Windy Priliantining, John Avila, Tasya Hardono (dok: Tasya Hardono)

Alasan lain ia membuka usaha ini adalah karena dirinya mengalami kesulitan untuk mendapatkan bumbu dan rempah yang ia butuhkan untuk restoran Indonesia bernama Minahasa, yang juga ia bangun bersama John Avila, bulan Januari lalu di Chicago.

“Kami harus mendapatkannya dari daerah West Coast. Selain itu juga supply-nya enggak steady. Jadi setelah beberapa bulan into the restaurant business, kami berdua mendapatkan idea, bahwa alangkah baiknya gitu kalau kita juga mempunyai grocery store. Jadi kita bisa supply ke Minahasa juga dan kita juga bisa membantu orang-orang Indonesia di sini yang memerlukan produk Indonesia,” jelas Tasya.

Tasya Hardono, salah satu pemilik supermarket Indonesia, WARoeNG di Chicago (dok: Tasya Hardono)DOK TASYA HARDONO via VOA INDONESIA Tasya Hardono, salah satu pemilik supermarket Indonesia, WARoeNG di Chicago (dok: Tasya Hardono)
Usaha dan kerja keras Tasya tidak sia-sia. WARoeNG mendapat tanggapan yang sangat positif. Banyak pelanggan yang berterima kasih kepadanya.

“Mereka bilang memudahkan untuk mendapatkan barang-barang Indonesia, jadi bukan lagi sesuatu yang mustahil kalau kamu pengin kerupuk, kerupuk di rumah kamu habis, kamu bisa langsung datang ke WARoeNG,” katanya.

Bagi Tasya, bisnis supermarket ini bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan. Tidak hanya mimpinya saja, namun juga mimpi banyak orang Indonesia di Amerika. Apalagi mengingat bahwa Chicago adalah kota nomor 3 terbesar di AS setelah New York dan Los Angeles, yang belum memiliki supermarket Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com