Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI Jual Martabak Terang Bulan di New York, Laris Manis Diserbu Pembeli

Kompas.com - 09/08/2021, 22:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Donny Kairupan, diaspora Indonesia, berkolaborasi dengan Patty, diaspora dari Taiwan yang pernah bekerja di industri fesyen, untuk mengembangkan bisnis kudapan martabak manis dan minuman bubble tea di New York.

Awal Juli 2021, pasangan pebisnis muda yang tinggal di kawasan Queens, New York, ini membuka kafe mereka, Papadon.

Donny, pemilik Papadon, mengatakan bahwa banyak warga yang datang ke acara pembukaan kafe Papadon pada 19 Juni 2021.

Baca juga: Cerita WNI Wisata Vaksin ke AS: Bisa Pilih Vaksin, Tidak Perlu Booking dan Tanpa Antre

Donny Kairupan, diaspora Indonesia, dan Patty di Papadon di Astoria, Queens, New York.VOA INDONESIA Donny Kairupan, diaspora Indonesia, dan Patty di Papadon di Astoria, Queens, New York.
“Acara pembukaannya sangat sukses. Kami mendapat banyak dukungan dari komunitas Indonesia dan dari warga setempat. Kami berharap dapat menjadi bagian dari komunitas di Astoria ini,” ujar Donny, yang berlatar belakang bidang keuangan, ketika ditemui tim VOA Indonesia.

Bisnis martabak manis Papadon dimulai sejak 2019. Sebagian warga New York yang sudah terbiasa dengan martabak manis atau dulu yang dikenal dengan kue terang bulan ini bisa memesan langsung lewat daring, ataupun datang ke festival kuliner Indonesia yang diadakan setiap bulan.

Untuk mempromosikan martabak manis kepada orang asing, Donny dan Patty memakai nama “Indo-pancake” dalam menu di kafe Papadon agar lebih akrab di telinga warga New York.

Pilihan dalam menu martabak ada empat rasa, yaitu original, pandan, ubi ungu, dan red velvet. Pilihan pugasan atau topping martabak juga beragam. Mulai dari kacang tanah, wijen, cokelat, keju, kelapa, pisang, hingga berbagai pilihan cokelat dari Kit-Kat, Oreo, Nutella atau Silver Queen, merek cokelat yang akrab dengan lidah Indonesia.

Aneka martabak manis buatan Papadon di Astoria, Queens, New York.INSTAGRAM @PapadonNYC via VOA INDONESIA Aneka martabak manis buatan Papadon di Astoria, Queens, New York.
Untuk menikmati martabak manis buatan Papadon, para pelanggan cukup membayar antara 15 dollar AS hingga 20 dollar AS tergantung banyaknya topping yang dipesan. Papadon juga menyediakan martabak manis mini, yang bisa dimakan dalam satu porsi kecil.

Baca juga: Cerita WNI di Finlandia: Penganggur Dapat Rp 13 Juta Sebulan, Tidak Ada Copet

“Mereka (keluarga Donny) selalu bercerita mengenai makanan martabak manis. Saat saya mencoba martabak manis untuk pertama kali, rasanya sangat enak. Jika orang asing seperti saya saja suka, pasti orang asing lain juga akan suka,” tutur Patty, menceritakan kesannya ketika mencoba martabak manis untuk pertama kalinya.

Lokasi kafe Papadon di area Astoria, Queens, berdampingan dengan berbagai bisnis kuliner lain dari berbagai bangsa. Selain martabak, kafe ini juga menawarkan minuman segar. Perpaduan minuman segar dan martabak manis menjadi strategi yang pas untuk memikat para pencinta kuliner di area ini.

Saat pandemi virus corona melanda Kota New York, Papadon turut berpartisipasi mendukung komunitas dengan menyumbangkan martabak manis gratis kepada para petugas medis di rumah sakit setempat.

Antusiasme warga

Para warga setempat sangat antusias dengan adanya kafe Papadon di daerah mereka. Tanggapan dari mereka mengenai makanan dan minuman di Papadon sangat positif.

Para pengunjung di Papadon di Astoria, Queens, New York.VOA INDONESIA Para pengunjung di Papadon di Astoria, Queens, New York.
Will, warga New York, rela bersepeda selama 40 menit dari rumahnya hanya untuk datang ke kafe Papadon.

“Ini menarik sekali. Saya pernah coba minumannya dan rasanya enak sekali. Hari ini saya memesan rasa baru. Saya lagi menunggu untuk mencobanya,” ungkapnya.

Pengunjung lainnya, Lena, yang datang bersama dengan anaknya, terlihat menikmati martabak manis untuk pertama kalinya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com