Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paedofil yang Dikebiri Kimia Minta Maaf, Ungkap Tak Bisa Ereksi

Kompas.com - 09/08/2021, 20:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

NURSULTAN, KOMPAS.com - Seorang paedofil di Kazakhstan yang dikebiri secara kimia mengungkapkan, dia tak bisa ereksi dan memohon agar prosedurnya dihentikan.

Kazakhstan menjadi salah satu negara yang menerapkan hukuman ketat terhadap siapa pun yang menjadi pelaku kejahatan seks terhadap anak-anak.

Kebiri kimia ini dilakukan melalui injeksi teratur, dan tetap berlanjut meski hukuman penjara mereka sudah usai.

Baca juga: Setelah Lecehkan Bayi yang Diasuh, Babysitter Ini Kirim Rekamannya ke Pacar yang Paedofil

Para tersangka kejahatan seks ini meluapkan pengalaman mereka kepada televisi lokal, bagian dari kampanye pemerintah untuk menekan kejahatan tersebut.

"Dengan pengalaman ini, saya ingin mengimbau kepada siapa pun untuk tak melakukan kejahatan seperti yang saya lakukan," kata salah satu paedofil.

"Saya memohon kepada siapa pun yang menuliskan resep kebiri terhadap saya, batalkan hukumannya, saya masih muda," rengeknya.

Seorang tahanan bernama Marat, yang dipenjara selama 15 tahun karena berusaha memerkosa anak kecil, berujar dia sudah menerima tiga suntikan.

Dilansir The Sun, Marat menuturkan dia tidak bisa ereksi karena injeksi itu. "Sangat buruk dari segi kesehatan pria saya," ratapnya.

"Saya butuh kehidupan seksual namun tak berhasil di sini. Mengapa mengebiri saya? Saya akui saya salah. Tapi saya masih ingin hidup lebih lama," pintanya.

Baca juga: Paedofil di Kazakhstan Cerita Bagaimana Dia Dikebiri secara Ilmiah

Paedofil lain yang berusia 50 tahn menceritakan, dia dibawa ke lokasi penyuntikan pada Februari 2021 untuk menjalani prosedur kebiri.

Pria yang dipenjara selama 17 tahun karena memerkosa gadis 14 tahun berkata, dia masih punya anak di rumah.

"Beberapa dari mereka bahkan masih di bawah umur. Kini mereka mengatakan bahwa saya bakal dikebiri," keluhnya.

Sementara pemerkosa anak lainnya, yang termasuk dalam gelombang pertama penerapan hukuman itu berkata badannya sakit setelah disuntik.

Baca juga: UU Baru Disahkan di Nigeria, Pria Pemerkosa Akan Dikebiri

Pemerkosa yang tidak disebutkan identitasnya itu menyerukan supaya praktik kebiri itu dilarang karena "dianggap barbar".

"(Menjalani) ini sangatlah menyakitkan. Saya bahkan tidak mengharapkan terjadi di musuh terbesar saya," ujar dia.

Selain kebiri, Kazakhstan bakal mengumumkan nama, foto, hingga alamat pelaku pemerkosaan anak-anak begitu masa hukuman mereka berakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com