Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Rudal Hipersonik, Korea Utara Tes Rudal Anti-pesawat

Kompas.com - 01/10/2021, 12:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara mengumumkan menguji coba rudal anti-pesawat, beberapa hari setelah mereka meluncurkan rudal hipersonik.

Uji coba itu direspons Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang menyebut tesnya mengancam stabilitas dan keamanan kawasan.

Pyongyang jelas tidak tinggal diam. Mereka menegaskan senjata itu hanyalah keperluan pertahanan diri, seraya menuding AS dan Korea Selatan standar ganda.

Baca juga: Uji Coba Terbaru, Korea Utara Luncurkan Rudal Anti-pesawat

Uji coba senjata anti-pesawat itu menjadi tanda baru dari Korea Utara, yang sejak awal tidak mengendurkan pengembangan militernya.

Kantor berita pemerintah KCNA memberitakan, senjata baru itu mempunyai kemampuan tempur dahsyat, yang dilengkapi teknologi terbaru.

Uji coba tersebut terjadi setelah Pemimpin Kim Jong Un mengajukan upaya perdamaian dengan "Negeri Ginseng".

Dilansir BBC Jumat (1/10/2021), Kim menyerukan supaya jalur komunikasi khusus Utara dan Selatan dipulihkan.

Tetapi di saat bersamaan, Kim Jong Un menuding AS "terlalu menggembar-gemborkan keterlibatan mereka dalam upaya diplomatik".

Kim menyatakan, Washington berusaha menipu masyarakat internasional dan menyembunyikan aksi permusuhan mereka.

Baca juga: Naik Pangkat, Adik Perempuan Kim Jong Un Tempati Pos Teratas di Pemerintahan Korea Utara

Beberapa analis menerangkan, Pyongyang berusaha memisahkan Korea Selatan dari AS, dengan mengintensifkan komunikasi ke tetangganya.

Ada keyakinan, engara penganut ideologi Juche tersebut meminta Seoul supaya mendesak AS melonggarkan sanksi dunia.

Selama setahun terakhir, Utara terisolasi dari dunia ketika menangguhkan hubungan dagang mereka dengan sekutu utama, China.

Baca juga: Korea Utara Klaim Luncurkan Rudal Hipersonik, Teknologi Militer Mereka Makin Maju

Utara memutuskan menutup perbatasannya untuk mencegah infeksi Covid-19, di mana mereka mengeklaim tidak melaporkan adanya penularan.

Pada pekan lalu, Utara menembakkan proyektil yang mereka umumkan sebagai rudal hipersonik, mampu melesat hingga lima kali kecepatan suara.

Kemudian pada bulan lalu, badan pengawas nuklir PBB mengungkapkan Korea Utara mengaktifkan lagi reaktor yang dipakai memproduksi senjata nuklir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com