PYONGYANG, KOMPAS.com – Korea Utara menembakkan rudal anti-pesawat terbaru pada Kamis (30/9/2021).
Uji coba tersebut merupakan yang paling baru dalam serangkaian uji coba senjata Korea Utara di tengah kebuntuan pembicaraan denuklirisasi dengan Amerika Serikat (AS).
Reuters melaporkan, peluncuran tersebut adalah uji coba senjata kedua yang dilakukan Korea Utara dalam sepekan terakhir.
Baca juga: Korea Utara Klaim Luncurkan Rudal Hipersonik, Teknologi Militer Mereka Makin Maju
Pada Selasa (28/9/2021), Korea Utara mengaku telah meluncurkan rudal hipersonik sebagaimana dilansir Reuters.
Sebelumnya, Pyongyang juga telah menembakkan rudal balistik dan rudal jelajah dalam beberapa pekan terakhir.
Tes tersebut menyoroti bagaimana Korea Utara terus mengembangkan senjata yang semakin canggih.
KCNA melaporkan, rudal anti-pesawat tersebut dikembangkan oleh Akademi Ilmu Pertahanan Korea Utara.
Baca juga: AS Uji Rudal Hipersonik, Melesat 5 Kali Kecepatan Suara
Akademi Ilmu Pertahanan mengatakan, tes itu bertujuan untuk mengonfirmasi fungsionalitas praktis dari peluncur rudal, radar, kendaraan komando tempur, dan kinerja tempur.
Lembaga tersebut menambahkan bahwa rudal anti-pesawat itu memiliki teknologi termutakhir.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tampaknya tidak menghadiri tes tersebut. Namun, peluncurannya diawasi Pak Jong Chon, anggota politbiro dan Komite Sentral Partai Buruh.
“Kinerja tempur yang luar biasa dari rudal anti-pesawat tipe baru dengan fitur respons cepat dan akurasi panduan sistem kontrol rudal, serta peningkatan substansial, telah diverifikasi,” lapor KCNA mengutip Akademi Ilmu Pertahanan.
Baca juga: Korea Utara Uji Coba Rudal Hipersonik, Negosiasi Makin Sulit Tercapai