Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai November, Warga Australia Bisa Tes Rapid Antigen di Rumah

Kompas.com - 28/09/2021, 16:52 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Mulai bulan November warga Australia akan bisa melakukan tes antigen untuk Covid-19 di rumah masing-masing, setelah peralatan yang hendak dipakai tes disetujui oleh Badan Pengawasan Obat-obatan Australia (TGA).

Tes antigen cepat, atau rapid antigen, sudah luas digunakan di berbagai negara di Eropa, Amerika Serikat, juga di Indonesia, dengan hasil yang bisa diketahui dalam waktu 20 menit, meski dianggap kurang akurat dibandingkan dengan tes PCR.

Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt mengatakan perusahaan pembuat tes bisa mengajukan permohonan agar tes ini bisa digunakan di rumah dan persetujuan diperkirakan akan dikeluarkan di bulan Oktober.

Baca juga: Pelajar Internasional yang Divaksin Sinovac Belum Bisa Kembali ke Australia

"Peralatan tes yang bisa dilakukan di rumah akan tersedia sejak 1 November, tentu saja dengan syarat peralatan tes tersebut sudah mengalami peningkatan mutu keamanan dan tingkat efektivitas," kata Menteri Hunt.

Belum ada keterangan berapa harga alat tes antigen cepat, tapi rencananya akan tersedia di supermarket atau apotik.

Di negara lain harga alat rapid antigen relatif murah.

Di Singapura, misalnya, harganya sekitar Rp 100.000, bahkan Pemerintah Singapura baru-baru ini memberikannya gratis bagi siapa pun yang membutuhkan.

Di Inggris harganya berkisar antara Rp 400.000 sampai Rp 1 juta, sementara di Amerika Serikat sekitar Rp 400.000.

Warga Melbourne boleh melakukan pergerakan sejauh 15 km dari rumah mereka mulai hari Rabu.ABC NEWS.DARRYL TORPY via ABC INDONESIA Warga Melbourne boleh melakukan pergerakan sejauh 15 km dari rumah mereka mulai hari Rabu.
Vaksinasi di Victoria mencapai 80 persen

Munculnya berita mengenai penggunaan tes antigen cepat di Australia bertepatan dengan naiknya angka vaksinasi di beberapa negara bagian dengan rencana akan lebih banyak pelonggaran aturan Covid-19.

Di negara bagian Victoria dengan ibu kota Melbourne, misalnya, Menteri Utama Daniel Andrews mengatakan tingkat vaksinasi dosis pertama diperkirakan mencapai angka 80 persen, hari Selasa ini (28/9/2021).

Ia mengatakan angka 80 persen merupakan "pencapaian penting'", sementara tingkat vaksinasi dua dosis sudah mencapai 48 persen.

Mulai Selasa malam, pergerakan warga di Melbourne yang sebelumnya hanya boleh 10 kilometer dari rumah masing-masing akan diperluas menjadi 15 kilometer.

Warga juga kembali boleh melakukan kegiatan olahraga yang tidak mengadakan kontak badan langsung di luar ruangan, seperti berlayar, tenis atau golf.

Baca juga: Cerita Dokter Indonesia Bantu Warga Australia agar Mau Divaksin Covid-19

Di kawasan regional Victoria, masker boleh dibuka ketika berada di salon atau tempat potong rambut, atau di tempat kecantikan lainnya.

Sementara para pelajar sekolah menengah yang sedang mempersiapkan ujian akhir bisa kembali belajar di kelas.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com